Rawat Warga Gaza di Pulau Galang, RI Jangan Sampai Kena Jebakan Batman Israel-AS

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Isu Palestina - Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh menanggapi terkait rencana Pemerintah Indonesia untuk merawat 2.000 warga Gaza, Palestina, yang menjadi korban agresi Israel, dengan menyiapkan Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagai pusat pengobatannya.
Senator asal Sumatera Utara (Sumut) ini menghormati itikad Pemerintah tersebut, mengingat kondisi warga Gaza yang saat ini sangat menderita. Namun harus dipastikan warga Gaza bisa kembali ke tanah air mereka setelah menjalani perawatan.
"Di satu sisi saya pikir itu niat baik (dari pemerintah) untuk menawarkan pengobatan bagi warga Palestina yang memang kondisinya berat sekarang," jelasnya kepada Raja Media Network (RMN) Senin (11/8/2025).
"Tapi yang dikhawatirkan oleh sebagian kalangan, kalau mereka sudah keluar dari Palestina, apakah nanti akan bisa kembali ke Palestina. Nanti jangan-jangan seperti para pengungsi Palestina yang lain (tidak bisa kembali)," sambung Ketua PW Persatuan Islam (Persis) Sumut ini.
Sikapi Rencana RI Secara Proporsional
Dia sendiri tidak meragukan komitmen Presiden Prabowo Subianto. Karena saat masih menjabat Menteri Pertahanan sebelumnya, katanya mengingatkan, Prabowo juga mengirim Kapal Bantu Rumah Sakit (KBRS) milik TNI AL, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992, yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza.
"Karena memang Indonesia menyampaikan juga di forum PBB bahwa siap melakukan apa pun termasuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Palestina, tentu dengan mandat PBB sebagai lembaga. Jadi kalau saya cenderung menyikapi rencana pemerintah (mengobati warga Gaza) itu secara proporsional," ucapnya.
Namun, dia kembali menekankan tidak ingin pengalaman warga Palestina, yang sebelumnya mengungsi ke berbagai negara tidak bisa pulang, terulang kembali. Terlebih Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya mengusulkan relokasi warga Gaza, bahkan yang terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengemukakan niatnya untuk mengambil alih Kota Gaza.
Pihaknya mengakui Pemerintah sendiri sudah menegaskan bahwa warga Gaza akan kembali setelah sembuh. Tapi dia tetap mewanti-wanti. Karena jangan sampai Indonesia malah membantu mengosongkan Gaza sesuai keinginan Trump dan Netanyahu. "Ya, justru itu kan kayak seperti bahasa kitanya (kena) jebakan batman," demikian KH Muhammad Nuh.
Israel Disebut Telah Berkomunikasi dengan RI
Terkait hal tersebut, sejumlah media di Israel beberapa pekan belakangan menyatakan bahwa Tel Aviv telah berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia untuk menampung warga Gaza, seperti diberitakan BBC Indonesia hari ini.
Israel juga dilaporkan meminta bantuan AS agar lima negara yang menerima warga Gaza - salah satunya Indonesia - mendapat insentif tertentu.
Israel selama ini telah melakukan beragam cara untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah asal mereka. Bahkan kabinet keamanan Israel telah menyetujui pengerahan militer untuk mengambil alih Gaza secara penuh.
Kemlu Membantah
Juru Bicara Kemlu Indonesia, Vahd Nabyl Mulachela, menepis kabar yang menyatakan terdapat komunikasi antara otoritas Israel dengan Indonesia dan dugaan insentif tertentu. "Tidak ada (pertemuan). Soal insentif, itu media dari sana. Mereka yang bisa menjelaskan," ujarnya.
Dia pun memastikan rencana menerima 2.000 warga Gaza di Pulau Galang, untuk mendapat pengobatan semata berdasarkan alasan kemanusiaan.
Gaya Hidup | 4 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Dunia | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Daerah | 3 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Dunia | 4 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu