Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Usaha! Evita: Negara Tidak Boleh Kalah!

Laporan: Halim Dzul
Rabu, 23 April 2025 | 15:19 WIB
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty. - Dok Humas DPR -
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty. - Dok Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, angkat bicara soal maraknya aktivitas organisasi kemasyarakatan (ormas) yang justru menciptakan keresahan, terutama di dunia usaha dan kawasan industri. 
 

Dalam keterangannya, Evita menyebut praktik-praktik menyimpang ini telah melenceng jauh dari semangat ormas sebagai elemen sosial.

 

“Banyak ormas yang kini berubah fungsi jadi aktor informal yang justru menekan dunia usaha. Ini bukan hanya soal stabilitas ekonomi, tapi juga soal ketertiban sosial,” tegas Evita, Rabu (23/4/2025).
 

Pungli dan Premanisme, Luka Dunia Usaha
 

Evita menyoroti praktik pungutan liar (pungli) terhadap pelaku usaha, termasuk UMKM, yang dilakukan oknum ormas. Praktik ini disebutnya sebagai bentuk pemerasan yang membebani biaya usaha dan melemahkan kepercayaan industri.

 

“Pelaku industri sudah resah. Mereka dibebani ‘biaya tak resmi’ oleh pihak yang mengatasnamakan ormas. Ini harus dihentikan!”

 

Bahkan, menurut data dari Himpunan Kawasan Industri (HKI), sejumlah investor dikabarkan membatalkan investasi atau hengkang dari kawasan industri akibat tekanan dari ormas yang melakukan demonstrasi, penyegelan, hingga tuntutan keterlibatan proyek secara paksa.
 

Aparat Dilanggar, Mobil Dibakar
 

Salah satu insiden paling mencolok adalah aksi pembakaran mobil aparat di Jawa Barat, ketika polisi hendak menangkap pimpinan ormas yang terlibat kasus pidana.

 

“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, ini pelecehan terhadap negara. Pelakunya harus ditindak tegas. Negara tidak boleh kalah oleh premanisme,” tegas Evita, lantang.
 

Ormas Berkedok Debt Collector
 

Evita juga mengkritik keras aksi penagihan kendaraan secara ilegal yang dilakukan ormas dengan modus debt collector. 

 

Menurutnya, aksi tersebut sering kali dibarengi dengan intimidasi bahkan kekerasan terhadap masyarakat sipil.

 

“Rakyat berhak hidup aman. Tidak boleh ada ormas yang bertindak seolah-olah di atas hukum.”

 

Evita: Ormas Anarkis Harus Ditertibkan!
 

Menutup pernyataannya, Evita menyerukan langkah tegas negara dalam melakukan penertiban terhadap ormas-ormas yang telah melanggar hukum dan merugikan banyak pihak.

 

“Jangan sampai keberadaan ormas yang harusnya jadi mitra sosial, justru berubah jadi teror bagi 
masyarakat dan industri.”

 

Evita Nursanty bicara untuk rakyat. Suara keras untuk keadilan. Negeri ini harus ditata, bukan diganggu premanisme berbaju ormas.rajamedia

Komentar: