Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Prabowo: TKDN Jangan Kaku, Bisa Bikin Industri Kalah Saing!

Laporan: Firman
Selasa, 08 April 2025 | 20:44 WIB
Presiden Prabowo Subianto - Foto: BPMI Setpres -
Presiden Prabowo Subianto - Foto: BPMI Setpres -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto menyentil keras soal aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dianggap terlalu kaku dan justru bisa membebani industri nasional. 
 

Dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025), Prabowo menginstruksikan agar regulasi TKDN dibuat lebih fleksibel dan realistis.
 

“TKDN niatnya bagus, demi nasionalisme. Tapi kalau dipaksakan, kita bisa kalah saing,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan peserta.
 

Dengan gaya blak-blakan khasnya, Prabowo mengaku dirinya adalah nasionalis sejati. “Kalau jantung saya dibuka, yang keluar mungkin Merah Putih,” celetuknya sambil tertawa.
 

Namun, kata dia, nasionalisme tidak bisa dijadikan alasan untuk memaksa industri mengikuti aturan yang bikin repot. 

 

“Saya sangat setuju TKDN fleksibel saja, mungkin diganti dengan insentif,” tandasnya.
 

Regulasi Jangan Asal Patok Angka
 

Menurut Prabowo, regulasi TKDN bukan cuma soal angka dan kebijakan, tapi berkaitan erat dengan kapasitas pendidikan, teknologi, dan kemampuan industri lokal.
 

“Tolong diubah itu. TKDN jangan cuma dinaikin regulasinya, tapi dilihat dulu kemampuan dalam negerinya. Ini soal besar, bukan cuma kebijakan di atas kertas,” ucapnya.
 

Arahan ini jadi sinyal kuat bagi para menteri dan pejabat pemerintahan berikutnya untuk merevisi pendekatan terhadap TKDN yang selama ini dinilai terlalu mengekang.
 

Bukan Antinasional, Tapi Ingin Industri Tumbuh Sehat
 

Prabowo menegaskan bahwa langkah ini bukan berarti meninggalkan semangat nasionalisme. Justru sebaliknya, menurutnya, nasionalisme sejati adalah ketika industri dalam negeri mampu bersaing dan mandiri secara nyata.
 

“Kalau kita mau kompetitif di pasar global, ya jangan pakai kacamata kuda. Bangun industri dalam negeri itu perlu strategi, bukan cuma semangat,” tutupnya.rajamedia

Komentar: