Prabowo Lakukan Petermuan Dengan JK, Bahas Stabilitas Harga Beras!
RAJAMEDIA.CO - Jakarta, 5 Februari 2025 – Produksi beras nasional pada kuartal pertama 2025 mengalami lonjakan signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Maret, total produksi beras mencapai 8 juta ton, dan diperkirakan hingga April akan mencapai 13-14 juta ton.
Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Presidential Lounge, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa (4/2).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras dan memastikan surplus produksi tidak merugikan petani.
Presiden Instruksikan Percepatan Penyerapan Gabah
Mentan Amran Sulaiman menegaskan bahwa harga gabah di tingkat petani saat ini berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) di 70 persen provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah bergerak cepat dengan mengalokasikan dana sebesar Rp16,6 triliun kepada Bulog tanpa bunga untuk menyerap gabah petani.
"Sekarang ini, posisi hari ini average harga seluruh Indonesia itu di bawah HPP. Tetapi kalau kita bedah per provinsi, itu 70 persen provinsi harga gabah di bawah HPP, kemudian kurang lebih 30 persen di atas HPP," ujar Mentan Amran kepada awak media usai pertemuan.
Presiden Prabowo menekankan bahwa masa panen padi pada Februari-April adalah momentum krusial yang harus dimanfaatkan dengan baik. Pemerintah tidak boleh gagal dalam mengeksekusi strategi stabilisasi harga dan penyerapan hasil panen petani.
"Kebijakan, inpres, dan seterusnya sudah diberikan oleh Bapak Presiden. Jadi tidak ada alasan kita gagal mengeksekusi program ini. Tidak ada alasan. Kita harus rebut," tegas Mentan Amran.
Persiapan Pangan Jelang Ramadan
Selain fokus pada produksi dan penyerapan gabah, pertemuan ini juga membahas kesiapan pangan menjelang bulan Ramadan. Pemerintah memastikan stok beras nasional aman, dengan cadangan 2 juta ton beras di Bulog.
"Kami yakin menghadapi bulan suci Ramadan nanti, pangan relatif stabil," kata Mentan Amran.
Masukan Jusuf Kalla untuk Ketahanan Pangan
Jusuf Kalla (JK) turut hadir dalam pertemuan untuk memberikan masukan terkait strategi ketahanan pangan nasional. Ia berbagi pengalaman terkait revolusi hijau, program Bimas, dan strategi penyerapan gabah di masa lalu.
"Pak JK memberi masukan, karena beliau banyak pengalaman, bagaimana ke depan, bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau, bagaimana Bimas. Dan itu adalah masukan yang baik untuk kami," ujar Mentan Amran.
Pemerintah optimistis kebijakan yang diambil akan menjaga keseimbangan antara petani, pengusaha, dan konsumen. Dengan strategi yang disusun bersama dan dukungan penuh dari Presiden Prabowo, stabilitas pangan nasional diharapkan tetap terjaga.
Pejabat yang Hadir dalam Pertemuan
Selain Presiden Prabowo, Jusuf Kalla, dan Mentan Amran, pertemuan ini juga dihadiri Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya
.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan produksi dan harga beras tetap stabil, sehingga masyarakat dapat menghadapi Ramadan dengan tenang.
Sumber: BPMI Setpres
Nasional 6 hari yang lalu
Dunia | 5 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Pendidikan | 5 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu