Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Prabowo Buka Indo Defence 2025, Tegaskan Bangsa Waras Harus Siap Perang Jika Terpaksa!

Laporan: Zaki
Rabu, 11 Juni 2025 | 15:36 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat membuka Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2026). - Foto: BPMI Setpres -
Presiden Prabowo Subianto saat membuka Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2026). - Foto: BPMI Setpres -

RAJAMEDIA.CO -Jakarta, Indo Defence 2025 – Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2026). 
 

Dalam pidatonya, Prabowo tidak main-main. Ia bicara gamblang soal arti penting pertahanan dan sikap tegas Indonesia terhadap ancaman kedaulatan.
 

“Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan. Tidak ada bangsa yang waras menginginkan perang. Tapi sejarah membuktikan, kalau kita lengah, kedaulatan bisa dirampas, kita bisa jadi bangsa budak,” tegas Prabowo, dengan nada berapi-api.
 

Cinta Damai, Tapi Lebih Cinta Kemerdekaan
 

Mengangkat tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”, pameran alutsista terbesar di Asia Tenggara itu diikuti puluhan negara dan ratusan perusahaan industri pertahanan. Prabowo menegaskan, meski Indonesia terbuka untuk kerja sama global, urusan kedaulatan bukan bahan tawar-menawar.
 

“Bangsa Indonesia dari awal cinta damai. Tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan,” tandasnya.

 

Netral Bukan Lemah, Nonblok Bukan Tak Siap Tempur
 

Di hadapan para mitra internasional, Prabowo menggarisbawahi posisi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan tak memihak blok mana pun.
 

“Kita tak ingin jadi kekuatan militer global. Kita hanya ingin jadi tetangga yang baik—baik yang dekat, yang sedang, maupun yang jauh,” katanya, disambut tepuk tangan hadirin.
 

Namun, ia mengingatkan, bila perdamaian tak dihormati dan kedaulatan diganggu, maka bangsa ini tidak akan tinggal diam.
 

Kalau Terpaksa, Kita Lawan!
 

Dengan suara bergetar, Prabowo menutup sambutannya dengan pesan keras: perang bukan pilihan utama, tapi bukan berarti Indonesia akan lari jika dipaksa tunduk.
 

“Perang itu pilihan terakhir. Tapi kalau terpaksa, kita punya ajaran dari leluhur: lebih baik mati, daripada dijajah kembali.”
 

Pesan yang bukan cuma jadi headline, tapi juga tamparan halus bagi siapa pun yang meremehkan kesiapan Indonesia menjaga martabatnya.

Sumber: BPMI Setpresrajamedia

Komentar: