Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Pemberedelan Pameran Lukisa Yos Suprapto Disesalkan Komnas HAM

Laporan: Firman
Sabtu, 21 Desember 2024 | 19:13 WIB
Lukisan Yos Suprapto. [Foto: Repro/RMN]
Lukisan Yos Suprapto. [Foto: Repro/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Jakarta -  Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyesalkan pembredelan terhadap pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertajuk Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan di Galeri Nasional, Jakarta.

 

Hal itu disamoaikan Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah, mengutip Media Indonesia, Sabtu (21/12).


Anis Hidayah menyebut, seni merupakan kebebasan berekspresi yang dijamin undang-undang.


"Saya menyesalkan adanya pembredelan terhadap pameran lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional karena ini bagian dari kebebasan berseni yang dijamin oleh konsitusi dan Undang-Undang HAM," ujar Anis Hidayah.


Dijelasakan Anis, kebebasan berekspresi adalah hak dasar dari setiap warga negara. Negara harus menjamin ekspresi seni dari setiap warga, bukan justru sebaliknya.


Menurutnya, Komnas HAM, mendorong agar ekspresi-ekspresi seni yang disalurkan seperti dalam bentuk pameran lukisan tidak dihalangi dan diberikan ruang yang semakin sempit.


"Tapi justru pemerintah memberikan jaminan atas terciptanya dan terlaksananya penikmatan hak asasi, termasuk di dalamnya adalah hak untuk berekspresi," teang Anis.


Diketahui, pameran lukisan Yos Suprapto dibuka pada Kamis (19/12). Sayang, pintu ruang pameran justru dikunci dan pengunjung yang hadir dilarang melihat pameran.


Yos mengaku kurator yang ditunjuk oleh Galeri Nasional, yakni Suwarno Wisetrotomo meminta lima dari 30 lukisannya untuk diturunkan karena dinilai berkaitan dengan sosok yang sangat populer di masyarakat. Namun, Yos menolak permintaan tersebut.


"Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudyaan," tandasnya.


Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan permasalahan yang terjadi terletak pada tidak adanya kesepakatan antara seniman dan kurator.


Menurut Fadli, salah satu lukisan Yos bukan hanya tidak sesuai dengan tema, tapi mengandung unsur vulgaritas.


"Ada satu lukisan, ya saya juga menerima gambarnya, itu orang sedang telanjang, bersenggama, dan memakai topi yang punya ciri budaya tertentu seperti topi Raja Mataram atau Raja Jawa dan sebagainya. Itu akan bisa menyinggung orang lain," demkian kata Fadli.rajamedia

Komentar: