Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Pelecehan di KRL Tanah Abang!  Irine DPR: KRL Bukan Ruang Aman!

Laporan: Halim Dzul
Sabtu, 19 April 2025 | 15:29 WIB
Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri. - Repro -
Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri. - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, meledak. Ia mengecam keras kasus pelecehan seksual di dalam KRL jurusan Tanah Abang–Rangkasbitung yang viral di media sosial.
 

Dalam pernyataan tertulis yang diterima Parlementaria, Irine menyatakan:
 

“Saya sangat prihatin dan mengecam keras tindakan pelecehan di dalam KRL. Negara wajib hadir menjamin keamanan perempuan dan anak, termasuk di transportasi umum!”

Kasus ini bermula dari curhatan korban kepada sopir taksi online usai insiden. Pelaku, pria berinisial HU (29), melakukan masturbasi di tengah gerbong yang sesak, dan mengotori pakaian korban. Motif bejatnya? 

 

Pelaku berdalih "terangsang melihat tubuh korban yang berpakaian ketat."
 

Irine tak tinggal diam. Ia membantah mentah-mentah narasi yang menyalahkan korban.

 

“Pelecehan seksual itu bukan soal pakaian. Itu soal pelaku yang secara sadar memilih untuk melakukan kejahatan. Titik!”
 

Sebagai anggota Komisi V yang membidangi transportasi, Irine menuntut jaminan keamanan mutlak bagi penumpang perempuan.

 

“Transportasi umum bukan hanya alat mobilitas. Ia adalah ruang publik yang harus aman. Tidak boleh ada satu pun perempuan yang merasa terancam hanya karena sedang dalam perjalanan.”

 

Bukan Sekadar Reaktif: Irine Desak Sistem Pengamanan Proaktif di KRL
 

Irine mengapresiasi langkah cepat PT KAI Commuter yang menangkap pelaku lewat teknologi CCTV dan koordinasi sigap dengan Polres Jakarta Pusat. Tapi, ia menegaskan: itu belum cukup.

 

“Kita tidak bisa hanya reaktif! Yang lebih penting adalah mencegah agar kejadian serupa tidak terulang.” katanya.
 

Legislator dari Dapil Maluku Utara itu mendesak:

 

- Sistem pelaporan pelecehan yang cepat & aman

- Edukasi publik dan kampanye anti-pelecehan di transportasi umum

- Pengawasan aktif dari petugas di setiap jam sibuk

 

“Operator wajib membangun sistem keamanan yang proaktif dan tanggap. Ini bukan sekadar soal teknologi, tapi soal komitmen melindungi penumpang.”
 

Seruan Terbuka: Laporkan! Lawan! Jangan Diam!
 

Irine juga menyemangati masyarakat untuk bersuara:

 

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan tindakan pelecehan seksual. Diam berarti membiarkan.”
 

Dan kepada pemerintah, ia tegas menyatakan:

 

“Keselamatan perempuan dan anak harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan publik!”

 

RAJA MEDIA’s TAKE:

Irine bukan sekadar politisi. Ia bersuara untuk mereka yang kerap dibungkam. Di tengah ruang publik yang semakin tak aman, Irine Yusiana menyerukan keadilan, perlindungan, dan keberanian. Negara tak boleh kalah dari bejatnya nafsu satu orang.
 

KRL harus jadi ruang aman. Bukan tempat trauma.rajamedia

Komentar: