Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Nurul Arifin: TNI Harus Kuat di Era AI dan Pertahanan Siber

Laporan: Halim Dzul
Jumat, 10 Oktober 2025 | 08:48 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin - Humas DPR RI -
Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin - Humas DPR RI -

RAJAMEDIA.CO - Semarang, Hankam – Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus memperkuat kemampuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pertahanan siber (cyber defense) agar siap menghadapi tantangan keamanan nasional di era digital.
 

Hal itu disampaikan Nurul dalam kunjungan kerja reses Komisi I DPR RI ke Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025). Menurutnya, TNI dituntut adaptif terhadap kemajuan teknologi sebagaimana arahan Presiden dalam pidato HUT TNI.
 

TNI Harus Adaptif Terhadap Teknologi
 

“Dalam pidato Presiden pada Hari Ulang Tahun TNI, beliau menekankan agar TNI mengikuti kemajuan teknologi, termasuk cyber defense dan AI. Ini penting agar TNI tidak hanya sekadar militer konvensional, tapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujar Nurul.
 

Ia menjelaskan, fungsi TNI kini tidak hanya sebatas operasi militer konvensional, melainkan juga operasi militer selain perang (OMSP), seperti penanggulangan bencana dan menjaga keamanan di wilayah-wilayah rawan konflik sosial.
 

Menurutnya, dengan kemampuan teknologi yang kuat, TNI bisa lebih sigap menghadapi berbagai ancaman non-konvensional, termasuk serangan siber, penyebaran disinformasi, hingga ancaman keamanan berbasis digital.
 

Peralatan Siber Harus Sampai ke Daerah
 

Nurul juga menyoroti keterbatasan peralatan digital dan sumber daya manusia (SDM) di tingkat Komando Daerah Militer (Kodam) dalam memanfaatkan teknologi untuk deteksi dini potensi gangguan keamanan.
 

“Pemberian alat sampai tingkat Kodam sangat krusial supaya aparat tidak harus bergantung pada pusat dan mampu langsung melakukan deteksi dini. Penggunaan teknologi seperti drone juga terbukti sangat membantu dalam pengawasan keamanan saat demonstrasi,” tegas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
 

Ia mendorong agar pemerintah memperkuat infrastruktur siber di lingkungan TNI, termasuk peningkatan kompetensi prajurit di bidang data intelijen, analisis digital, dan sistem keamanan jaringan.
 

Pertahanan Siber Jadi Pilar Ketahanan Nasional
 

Nurul menilai penguatan teknologi AI dan cyber defense tidak hanya relevan bagi pertahanan militer, tetapi juga memiliki efek luas terhadap ketahanan pangan, sosial, dan ekonomi masyarakat.
 

“Pertahanan siber adalah bagian dari strategi pertahanan nasional yang komprehensif. Dunia berubah cepat — TNI harus menjadi bagian dari perubahan itu, bukan tertinggal karenanya,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: