NasDem Dukung Total Pemerintahan Prabowo, Ikhlas, Walau Belum Dapat Kursi Menteri!

RAJAMEDIA.CO - Makasar, Polkam - Rakernas I Partai NasDem dengan tema "Kemandirian Berpikir Demi Kemajuan Bangsa" resmi dibuka Ketua Umum Surya Paloh di Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (8/8/2025).
Acara akbar ini dihadiri sekitar 5.000 peserta, terdiri dari 3.924 kader se-Indonesia dan anggota Fraksi NasDem. Suasana aula penuh semangat, bendera partai berkibar, dan tepuk tangan kader membahana setiap kali Surya menekankan poin penting.
Dukungan Tanpa Syarat
Di hadapan ribuan kader, Surya Paloh menyampaikan sikap politik partainya yang jelas: mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Dukungan ini kita jalankan dengan totalitas. Kita ikut menjaga dan memperkuat pemerintahan, demi kepentingan bangsa,” tegasnya.
Ia menekankan, dukungan ini tidak lahir dari tawar-menawar politik atau iming-iming kursi.
“Kalau pemerintahan sukses, itu kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk satu partai,” katanya.
Ikhlas Meski Belum Dapat Jatah Menteri
Surya tidak menampik fakta bahwa sampai hari ini, NasDem belum mendapat tempat di Kabinet Merah Putih. Namun, ia memastikan hal itu tidak menjadi alasan untuk mengurangi loyalitas partai.
“Walau sampai hari ini NasDem belum ada di kabinet, itu tidak mengurangi sedikitpun tekad kita untuk mendukung penuh Presiden Prabowo,” ucapnya disambut tepuk tangan panjang kader.
Kawal Kebijakan, Beri Masukan
Surya juga menitipkan pesan untuk Presiden. NasDem akan mendukung penuh setiap kebijakan yang pro-rakyat dan membawa kemajuan. Namun, jika ada kebijakan yang dinilai keliru, partai akan menyampaikan masukan dengan cara yang konstruktif.
“Kita kawal agar arah bangsa ini tetap berada di jalur yang tepat. Kita bukan tukang tepuk tangan, tapi mitra kritis yang setia,” ujarnya.
Pesan Moral Politik
Selain pernyataan dukungan, Surya Paloh menyelipkan pesan moral untuk seluruh partai politik. Menurutnya, partai harus kembali ke jati diri: menjaga keseimbangan demokrasi, bukan semata berebut kekuasaan.
“Kalau semua partai hanya ingin berada di lingkar kekuasaan, siapa yang menjaga agar kekuasaan itu tidak kebablasan?” sindirnya halus, namun tajam.
Peristiwa 3 hari yang lalu

Opini | 5 hari yang lalu
Politik | 1 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Ekbis | 4 hari yang lalu
Keamanan | 2 hari yang lalu
Dunia | 2 hari yang lalu
Keamanan | 2 hari yang lalu