Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Menteri Ara Dorong UMKM “Naik Kelas” Lewat KUR Perumahan

Laporan: Halim Dzul
Selasa, 09 September 2025 | 13:07 WIB
Menteri PKP Maruarar Sirait di acara Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan di Wisma Danantara, Senin (8/9/2025) - Kemen PKP -
Menteri PKP Maruarar Sirait di acara Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan di Wisma Danantara, Senin (8/9/2025) - Kemen PKP -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Perumahan Rakyat – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait optimis para pengusaha Indonesia yang tergabung dalam KADIN Indonesia serta UMKM akan semakin “naik kelas dan menyala” dengan memanfaatkan Kredit Program Perumahan (KPP).
 

Program ini menjadi terobosan baru karena menyediakan kredit modal kerja dan kredit investasi untuk mendorong target Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto.
 

Subsidi Bunga Ringankan UMKM
 

Dalam acara Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan bertajuk “Gotong Royong Memperluas Akses Kredit Perumahan Untuk Rakyat” di Wisma Danantara Indonesia, Jakarta, Senin (8/9/2025), Ara – sapaan Maruarar – menegaskan KUR Perumahan menjadi sejarah baru.
 

“Pemerintah menanggung suku bunga 5 persen, jauh lebih rendah dari bunga komersial perbankan. Dengan ini UMKM bisa naik kelas,” ujar Maruarar.
 

Peran KADIN dan Danantara
 

Ara mengapresiasi dukungan KADIN Indonesia di bawah kepemimpinan Anindya N. Bakrie serta Danantara Indonesia yang aktif membantu memperluas sosialisasi.
 

“Jaringan KADIN sangat luas, bisa mendorong UMKM memanfaatkan KUR Perumahan. Dari pengusaha kecil bisa naik ke menengah, dari menengah bisa jadi besar,” jelasnya.
 

Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja
 

Selain memperluas akses kredit, KUR Perumahan juga berdampak langsung pada ekonomi. Ara menyebut kuota FLPP rumah subsidi naik dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit tahun ini.
 

“Setiap satu rumah dibangun minimal oleh lima pekerja, artinya terbuka 1,65 juta lapangan kerja. Belum termasuk warung, toko material, hingga sektor transportasi yang ikut bergerak,” tambahnya.
 

Apresiasi KADIN
 

Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya N. Bakrie, menyambut baik langkah pemerintah. Menurutnya, gotong royong adalah kunci.
 

“Biaya modal selalu jadi penghambat pengusaha. Adanya KPP dengan subsidi bunga 5 persen sangat membantu. Pembangunan perumahan adalah penggerak ekonomi nasional, dan kami siap mendukung penuh,” tegas Anindya.
 

Dengan KUR Perumahan ini, pemerintah berharap bukan hanya backlog perumahan yang ditekan, tapi juga UMKM bisa lebih mandiri dan tumbuh bersama sektor perumahan rakyat.rajamedia

Komentar: