Komisi IV DPR Ingatkan Risiko Lingkungan Sawit Papua
RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator — Komisi IV DPR RI menekankan bahwa wacana pengembangan perkebunan kelapa sawit di wilayah Papua harus dijalankan dengan perencanaan yang cermat dan berbasis analisis dampak lingkungan yang komprehensif.
Perlindungan kawasan hutan, khususnya wilayah resapan air, dinilai menjadi aspek krusial yang tidak boleh diabaikan.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menegaskan bahwa arahan Presiden terkait pemanfaatan potensi Papua perlu diimplementasikan secara bertanggung jawab agar tidak merusak keseimbangan tata ruang dan ekologi.
“Kami berharap arahan dari Bapak Presiden tersebut dilaksanakan dengan perencanaan dan analisis dampak lingkungan yang baik, sehingga tata ruang tetap terjaga, di mana hutan alam sebagai wilayah resapan air tetap terlindungi,” ujar Alex, Rabu (17/12/2025).
Belajar dari Bencana Lingkungan
Alex mengingatkan bahwa pemanfaatan hutan harus dilakukan secara bijak agar tidak berujung pada bencana lingkungan yang merugikan masyarakat. Ia menilai pengalaman berbagai daerah, khususnya di Sumatera, harus menjadi pelajaran penting dalam merancang kebijakan pembangunan berbasis sumber daya alam.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tidak boleh dilepaskan dari komitmen menjaga keseimbangan ekologi dan keberlanjutan lingkungan hidup.
“Hutan harus bisa kita manfaatkan untuk kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi juga harus dipastikan tidak menjadi sumber malapetaka,” tegasnya.
Arahan Presiden Soal Energi Berbasis Sawit
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan gagasan agar Papua menjadi salah satu wilayah pengembangan energi berbasis sumber daya lokal, termasuk melalui penanaman kelapa sawit sebagai bahan baku energi.
Arahan tersebut disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada seluruh kepala daerah se-Papua dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan (KEPP) Otonomi Khusus Papua di Istana Negara, Selasa (16/12/2025).
“Kita berharap di daerah Papua harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit,” ujar Prabowo.
Energi Alternatif: Tebu dan Singkong
Selain kelapa sawit, Presiden Prabowo juga mendorong pengembangan komoditas lain sebagai sumber energi alternatif. Tebu dan singkong disebut sebagai bahan baku potensial untuk menghasilkan bioetanol yang dapat memperkuat ketahanan energi nasional.
“Juga tebu untuk menghasilkan etanol, dan singkong atau cassava untuk menghasilkan etanol,” kata Prabowo.
Komisi IV DPR RI menegaskan, dukungan terhadap penguatan ketahanan energi nasional harus sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan agar Papua dapat tumbuh sebagai kawasan strategis tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat.![]()
Pendidikan 5 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Daerah | 4 hari yang lalu
Daerah | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Daerah | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Ekbis | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
