Kader Banser yang Ancam Gorok Leher Karyawan Trans7 Didesak untuk Minta Maaf

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Pesantren - Kader Banser yang mengancam akan menggorok leher karyawan Trans7 juga disesalkan oleh Ketua PBNU Mohamad Syafi' Alielha atau yang akrab disapa Savic Ali.
Dia pun mendesak anggota dari sayap paramiliter dari GP Ansor itu untuk minta maaf. Karena dia menegaskan hal itu tidak sesuai dengan semangat dakwah dan tradisi yang dikembangkan oleh para pendiri NU.
"Kader Banser yang orasi gorak-gorok selayaknya meminta maaf. NU didirikan para kiai bukan untuk membiasakan kekerasan atau menang-menangan, tapi untuk akhlak, tradisi, pendidikan dan perlawanan kolonial," ungkapnya melalui akun X @savicali Minggu (19/10/2025).
PBNU Harus Segera Mengusut
Postingan Savic tersebut mendapat dukungan dari netizen lainnya. Karena itu PBNU didorong untuk mengusut siapa kader Banser yang telah memberikan ancaman yang tidak pantas tersebut.
"Meresahkan juga ini. Sebagai kader ranting miris melihat ini," ungkap pemilik akun @mzainefendy.
Sistemik, Bukan lagi Masalah Individu
Namun ada juga yang menilai ancaman kekerasan yang disampaikan itu bukan lagi masalah individual orang per orang kader NU atau Banser.
Tapi sudah menjadi masalah sistemik. Mengingat kader NU lainnya juga ada yang sampai menggeruduk Transmart bahkan mendatangi warga karena berbeda pendapat dalam menilai tayangan Trans7.
"Bagaimana dengan kader lain yang nggruduk Transmart di berbagai kota atau bahkan menyatroni rumah orang di Jember? Saya sih enggak lihat ini problem individual. Ini sistemik," tegas pemilik akun @awemany.
Ancaman Disampaikan saat Demo di Kantor Trans7
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sekelompok kader Ansor dan Banser menggelar unjuk rasa di kantor Tans7 Jakarta untuk memprotes tayangan program "Xposed and Uncensored" Trans7 yang dinilai telah melecehkan kiai dan pesantren.
Dalam aksi itu, seorang orator mengingatkan para karyawan Trans7 akan sejarah perjuangan Ansor dan Banser, sekaligus mereka pun menyebar ancaman.
"Sudah ribuan anak Ansor dan Banser tewas memperjuangkan republik ini. Kalian ada karena adanya Nahdlatul Ulama. Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian. Seperti anak Banser menggorok PKI," ungkapnya dengan lantang.
"Halal darah kalian apabila kalian mengolok-olok ulama ulama Nahdlatul Ulama," sambungnya lagi.
Mereka akan membuktikan dan mewujudkan ancaman tersebut kalau diperintah kiai untuk melakukannya. "Kami kader Ansor dan Banser siap menjalankan perintah para kiai," tandasnya.
Daerah 3 hari yang lalu

Ekbis | 5 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Info Haji | 2 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Olahraga | 3 hari yang lalu