Jelang Armuzna, PPIH Matangkan Skema Layanan Bersama 8 Syarikah

RAJAMEDIA.CO - Makkah, Info Haji – Tak ada ruang untuk lalai. Menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar rapat maraton dengan delapan syarikah penyedia layanan jemaah haji Indonesia.
Bertempat di Kantor Daker Makkah, serial rapat dua hari ini membahas tuntas skema layanan dari delapan syarikah yang bakal mengawal pergerakan jutaan jemaah menuju titik paling krusial ibadah haji.
“Dua hari ini, kami menggelar serial rapat dengan delapan Syarikah untuk memahami dan mendiskusikan konsep yang disiapkan masing-masing Syarikah,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M. Hanafi, Selasa (20/5/2025).
Delapan syarikah itu adalah: Dluyuful Bait, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Alrifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.
Bukan Kloter Lagi, Semua Berbasis Syarikah
Tahun ini, ada perubahan besar. Pergerakan jemaah saat Armuzna tidak lagi berdasarkan kloter, melainkan berbasis syarikah. Dan yang lebih krusial, pengendali transportasi bukan lagi Kementerian Haji, melainkan langsung diambil alih oleh Komisi Kerajaan Kota Makkah dan Tempat Suci (Royal Commission).
“Ini tantangan tersendiri. Koordinasi harus presisi, layanan tidak boleh tergelincir,” tegas Muchlis.
Dalam rapat teknis yang juga dihadiri para tenaga ahli, kepala bidang layanan, tim mitigasi, hingga mustasyar diniy, lima skema utama disorot tajam:
1. Pergerakan jemaah dari Makkah ke Arafah
2. Skema Murur: Arafah langsung ke Mina
3. Skema Taraddudi: Arafah – Muzdalifah – Mina
4. Pergerakan Tanazul: perpindahan ke hotel saat Tasyriq
5. Manuver Nafar Awal & Tsani: keluar Mina sebelum & sesudah 13 Dzulhijjah
Pemetaan, Mitigasi, dan Haji Mabrur
Setiap Syarikah mempresentasikan konsepnya. Ada yang ambisius, ada yang realistis. Namun PPIH menekankan, seluruh skenario harus berujung pada satu hal: kenyamanan dan keselamatan jemaah Indonesia.
“Kita akan segera rumuskan hasil kajian atas skema yang disiapkan Syarikah untuk dilaporkan ke pimpinan,” tegas Muchlis. “Fokus kita adalah jemaah haji Indonesia bisa menjalankan puncak haji dengan aman, nyaman, dan mabrur.”
Delapan syarikah, satu visi, dan jutaan doa. Puncak haji sudah di ambang. Semua mata kini ke Armuzna.
Hukum | 5 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 5 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Ekbis | 3 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Dunia | 5 hari yang lalu