Gunakan Sistem Bioflok, Aktivis Muda NU Ini Panen 6 Ton Ikan Nila Merah
RAJAMEDIA.CO - Gunung Sindur - Panen enam ton ikan nila merah dari tambak seluas 2500 M² sukses dilakukan pemilik sekaligus aktivis muda NU Muhamad Zain Nugroho.
Tambak ikan nila merah yang terletak di samping saung Qur'an As-Sakinah Kampung Cibarengkok, Gungung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu ibudidayakan dengan sistem bioflok.
Panen 6 ton yang dihasilkan berasal dari 25 ribu benih yang ditebarnya selama 3 bulan.
"Budidaya sistem bioflok sudah berjalan hampir 1 tahun atau 2 siklus dengan masa tebar panen sekitar 3 bulan dengan benih sekitar 25.000 ekor Nila Merah," ujar Zain kepada redaks Kantor Berita Raja Media Network (RMN), Jumat (26/5).
Gus Zaim biasa disapa menyampaikan bahwa budidaya ikan dengan sistem bioflok sangat efektif dibandingkan dengan sistem lainnya. Sistem ini kata Gus Zaim menerapkan metode tebar padat dan tidak memerlukan lahan yang luas.
"Sistem ini bisa di-kloning di pondok pesantren di seluruh Indonesia untuk ketahanan pangan dan kemandirian pesantren," ujarnya.
Sebagai warga Nahdiyin, Gus Zaim menegaskan pihaknya bersedia untuk membantu warga NU yang berkeinginan belajar sistem bioflok tersebut, baik di pesantren, organisasi di bawah NU, ataupun personal.
"Saya siap membantu warga NU untuk belajar sistem bioflok," ujarnya.
Setelah di panen, kata Gus Zaim, tidak hanya menjual secara borongan. Gus Zaim juga mengajak masyarakat sekitar, khususnya anggota Gerakan Pemuda Ansor dan Fatayat NU Kecamatan Gunung Sindur untuk turut memasarkannya.
"Permintaan pasar ikan nila merah tersebut sangat terbuka. Hasil panen kali ini mencapai 6 ton dan sebagian dijual kembali oleh masyarakat sekitar," terangnya.
Ajak warga terlibat
Pria asal Pondok Buntet Pesantren Cirebon itu mengatakan, dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Mereka bisa mengambil keuntungan dari penjualan beberapa kilo ikan nila merah yang diambil darinya.
"Karena untuk membantu ekonomi masyarakat sekitar. Mereka membeli ke saya lalu dijual lagi ke pasar dengan harga pasar. Dan ini sangat menguntungkan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Rijalul Ansor Gunung Sindur, M Aminulloh mengaku memasarkan ikan nila merah dari Gus Zaim ke rekanan guru di sekolah tempatnya mengajar dan jaringan pertemanan lainnya.
Ia pun juga mengajak sahabat-sahabat Ansor-nya untuk turut terlibat. Keuntungan yang diambil dari hasil pemasaran lumayan untuk menambah pemasukan harian.
Kedepan kata Aminulloh, perlu dipikirkan untuk memasarkannya bukan hanya dalam bentuk ikan segar, melainkan juga sudah dibumbui dan siap goreng.
"Permintaan(demand) tinggi. Enaknya sih dibumbui dulu, dibungkus, terus dijual siap goreng, seperti frozen food begitu. Rencana ke depan sih begitu," demikian tutup Aminulloh.
Info Haji 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Olahraga | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu