Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Muhammadiyah Dorong Kontestasi Pemilu 2024 Objektif dan Berkoridor Demokrasi Modern

Laporan: CAREP-RM-1
Jumat, 26 Mei 2023 | 19:01 WIB
Share:
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. (Foto: Dok Muhammadiyah)
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. (Foto: Dok Muhammadiyah)

RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendorong supaya konsesi-konsesi politik dan pernyataan yang kompetitif tidak dijadikan state of mind dalam kontestasi yang dilakukan oleh para elit politik.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir di sela kunjungan ke Kantor PBNU, Jakarta pada, Kamis (25/5).
 
Menurut Haedar, konsesi politik melalui koalisi politik dalam konteks politik sah-sah saja dilakukan, termasuk statemen yang kompetitif di antara para elit politik juga sebagai hal yang lumrah, akan tetapi jika keduanya sudah menjadi state of mind, dikhawatirkan akan menyebabkan kontestasi tidak konstruktif.

Karena itu, kata Haedar, Muhammadiyah mendorong supaya visi kebangsaan yang telah diletakkan dasarnya oleh para pendiri bangsa supaya dielaborasi dan dibawa ke ruang publik. Visi kebangsaan tersebut seharusnya menjadi bahan diskusi para kontestan maupun calon kontestan.

Selanjutnya, para elit politik, negara dan bangsa memiliki tanggung jawab moral supaya dalam melakukan langkah dan pernyataan-pernyataan supaya tidak mengarah pada polarisasi. Karena jika terjadi polarisasi lagi, harga yang dibayar terlalu mahal.

"Disitulah kami (Muhammadiyah) tanpa meng- adjustment elit dan kekuatan serta proses kontestasi ini, tetapi kami ingin bersama menghadirkan kepemimpinan moral serta visioner,” ujar Haedar mengutip laman muhammadiyah.or.id.

Guru Besar Sosiologi ini juga mendorong supaya tidak menggunakan politisasi – sentiment atas nama apapun seperti suku, ras dan golongan, termasuk agama yang kemudian membawa polarisasi sehingga kontestasi melahirkan eksklusifitas-eksklusivitas kelompok tertentu.

"Mari kita berkontestasi, mengedepankan politik yang objektif, yang rasional, yang ada di dalam koridor demokrasi modern," demikian tutup Haedar Nashir.rajamedia

Komentar: