Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

DPR Minta Imigrasi Perketat Pengawasan WNA di Pintu Masuk Indonesia Jelang Nataru

Laporan: Halim Dzul
Kamis, 18 Desember 2025 | 11:07 WIB
Anggota Komisi XIII DPR RI Meity Rahmatia - Humas DPR -
Anggota Komisi XIII DPR RI Meity Rahmatia - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator – Lonjakan arus keluar-masuk warga negara asing (WNA) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi perhatian serius DPR RI. 
 

Anggota Komisi XIII DPR RI Meity Rahmatia meminta Direktorat Jenderal Imigrasi meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan di seluruh pintu masuk Indonesia demi menjaga ketertiban dan keamanan nasional.
 

Peringatan tersebut disampaikan untuk memastikan tidak ada pelanggaran administrasi keimigrasian maupun potensi gangguan keamanan yang memanfaatkan momentum akhir tahun.
 

Antisipasi Overstay dan Pelanggaran Keimigrasian
 

Meity menegaskan, setiap akhir tahun jumlah WNA yang masuk ke Indonesia cenderung meningkat, baik untuk berlibur maupun merayakan pergantian tahun. Kondisi ini, menurutnya, harus diantisipasi dengan pengawasan ekstra ketat.
 

“Jumlah warga negara asing yang masuk ke Indonesia di akhir tahun biasanya meningkat. Imigrasi mesti meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan agar tidak terjadi pelanggaran administrasi keimigrasian, overstay, dan sebagainya,” ujar Meity dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (18/12/2025).
 

Cegah Gangguan Keamanan dan Peredaran Barang Haram
 

Selain aspek administrasi, Meity menilai pengawasan Imigrasi memiliki peran penting dalam mencegah pihak-pihak yang ingin memanfaatkan momen Nataru untuk mengganggu keamanan dan ketertiban dalam negeri.
 

Ia menyoroti potensi masuknya barang-barang terlarang, termasuk narkoba, yang kerap meningkat menjelang malam pergantian tahun.
 

“Kita ingin suasana perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung nyaman, tertib, dan aman. Tidak ada gangguan bagi saudara-saudara kita yang merayakan Natal, begitu pula Tahun Baru Masehi,” tegasnya.
 

Nataru Rawan Penyalahgunaan Narkoba
 

Meity mengingatkan, momen pergantian tahun sering identik dengan pesta yang berpotensi disalahgunakan untuk peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Karena itu, pengawasan di pintu masuk dan keluar Indonesia dinilai krusial.
 

“Pergantian tahun baru sering dimanfaatkan untuk pesta. Pada momen itulah terdapat potensi penyalahgunaan narkoba. Kami berharap Imigrasi memperketat pengawasan dan pemeriksaan di pintu masuk dan keluar negara kita,” jelasnya.
 

Darurat Narkoba, Imigrasi Diminta Lebih Proaktif
 

Pernyataan Meity dilandasi kondisi Indonesia yang pada 2025 dinilainya sudah berada dalam situasi darurat narkoba. Ia menyebut hampir tidak ada wilayah yang steril dari peredaran narkoba, bahkan mayoritas penghuni lapas dan rutan terkait kasus narkotika.
 

“Saya sudah berkeliling Indonesia mengunjungi lapas dan rutan. Hampir semuanya diisi warga binaan terkait narkoba, baik pengguna, pengedar, maupun bandar. Ini sangat mengancam masa depan generasi muda bangsa,” ungkapnya.
 

Menurut Meity, upaya pemberantasan narkoba yang menjadi salah satu visi Presiden harus didukung penuh oleh Imigrasi melalui pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan secara optimal.
 

Apresiasi Inovasi Layanan Digital Imigrasi
 

Di sisi lain, politisi Fraksi PKS itu mengapresiasi langkah Imigrasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan melalui aplikasi All Indonesia. Aplikasi ini mengintegrasikan data keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, serta karantina dalam satu formulir digital berbasis QR Code.
 

Dengan inovasi tersebut, proses kedatangan penumpang di bandara diharapkan berlangsung lebih cepat dan efisien, khususnya pada periode padat Nataru.
 

“Saya sangat mengapresiasi inovasi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keimigrasian. Semoga ke depan, pelayanan keimigrasian kita semakin baik,” pungkas Meity.rajamedia

Komentar: