Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Di Tengah Gonjang-Ganjing, Sujiwo Tejo Ngaku Bingung Istilah-Istilah Arab di Struktur NU

Laporan: Zulhidayat Siregar
Senin, 24 November 2025 | 14:58 WIB
Budayawan Sujiwo Tejo - Istimewa -
Budayawan Sujiwo Tejo - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, NU - Di tengah ramainya pemberitaan terkait konflik di tubuh PBNU menyusul tuntutan agar KH Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatan Ketua Umum, Budayawan Sujiwo Tejo mengeluarkan pernyataan yang menggelitik lewat postingan di media sosialnya.


Bukannya menyoroti dinamika politik yang kini memanas, dia justru menyentil istilah-istilah yang banyak menggunakan bahasa Arab dalam stuktur kepengurusan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia tersebut. Seperti Mustasyar, Syuriah, dan Rais Aam.


Keberadaan istilah itu kerap membingungkannya. Karena itu, dia berharap setiap postingan yang terkait dengan istilah itu disertakan arti yang dimuat dalam tanda kurung.


"Mbok kalau bikin postingan perkara NU itu dikasih dalam kurung. 1) Mustasyar itu (....) 2) Syuriah itu (....) apaaaa? 3) Rais Aam itu (....) apaaa?" ungkapnya (Senin, 24/11/2025).


Menurutnya, penulisan terjemahan dalam tanda kurung itu penting untuk dilakukan agar mudah dimengerti. Karena rakyat Indonesia bukan orang Arab, tapi "Kita ini orang Nusantara, Cuuuuk," sentilnya.


Sujiwo Tejo sendiri mengaku sudah cukup sering berusaha untuk menghafalkan istilah-istilah bahasa Arab tersebut. "Tetep aja bingung kalau baca postingan tanpa dalam kurung Heuheuheu," tutupnya.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tensi politik di tubuh PBNU memanas setelah beredarnya risalah rapat harian Syuriyah PBNU. Risalah rapat harian Syuriyah PBNU yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar itu mendesak agar Gus Yahya mundur dalam waktu 3 hari sejak diterimanya keputusan rapat Harian Syuriyah PBNU,


Jika tidak dituruti, Syuriyah PBNU yang akan memberhentikannya.


Upaya pemakzulan Gus Yahya ini berkaitan dengan kehadiran akademikus zionis, Peter Berkowitz dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional NU beberapa waktu lalu, yang dinilai melanggar peraturan organisasi.


Selain itu, Rapat Harian Syuriyah PBNU juga memandang bahwa tata kelola keuangan di lingkungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengindikasikan pelanggaran terhadap hukum syara'.


Gus Yahya sendiri menolak untuk mundur dan menganggap hasil rapat harian Syuriyah PBNU tidak bisa dijadikan dasar untuk memberhentikan siapapun, baik memberhentikan pengurus lembaga atau mandataris. Sebab memberhentikan ketua umum PBNU hanya bisa dilakukan melalui muktamar.


Sementara terkait Syuriyah, merupakan bagian dari struktur kepengurusan NU yang merupakan pengarah, pembina dan pengawas pelaksanaan keputusan-keputusan organisasi NU. Posisi Syuriyah diisi setidaknya 29 orang yang dipimpin Rais Aam.rajamedia

Komentar: