Cocok Dengan Anies! Hanta Yudha: NasDem dalam Posisi Strategis Menuju 2024
RAJAMEDIA.CO - Polhukam - Walau usianya relatif masih muda, Partai NasDem dalam posisi strategis menuju 2024. Selain itu ada kecocokan tersendiri antara Partai NasDem dengan Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam wawancara yang disiarkan Metro TV dalam even peringatan HUT ke 12 Partai Nasdem, Sabtu (11/11)
Dijelaskan Hanta, posisi strategis NaSdem di Pemilu disebabkan oleh tiga faktor.
Pertama, NasDem sebagai partai yang pertama kali mengusung jagoannya untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) berada dalam posisi netral saat ini.
Bahkan kata Hanta masih dekat dengan penguasa, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Posisi itu tidak mudah," ujar Hanta.
Kedua, masih berhubungan faktor sebelumnya. Lantaran dalam posisi netral, maka NasDem leluasa untuk melakukan konsolidasi dengan beberapa partai.
"Artinya selain berhasil mengusung pasangan capres, mereka berhasil mengusung satu blok atau polar politik. Saya kira patut diperhitungkan dan memiliki posisi strategis," ujarnya.
Ketiga, faktor sosok Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya dinilai sebagai salah satu king maker terkuat di Indonesia.
"Kita tahu ada tiga king maker yang terkuat di Indonesia hari ini. Dari ketiga orang itu, salah satunya Pak Surya," kata Hanta.
Dua orang king maker yang dimaksud ialah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Posisi Surya dinilai spesial lantaran dia belum pernah menjabat sebagai presiden.
"Nah, posisi strategis ini inilah menurut saya yang membuat NasDem dalam posisi strategig. Beberapa partai yang lebih senior tidak sestrategis yang dimiliki oleh NasDem," ucapnya.
NasDem dengan Anies Cocok
Hanta Yuda juga melihat ada kecocokan tersendiri antara Partai NasDem dengan Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan.
Kecocokan ini tidak terlihat pada saat NasDem mendukung Joko Widodo (Jokowi) pada uda pilpres sebelumnya.
"Meskipun tidak memiliki kartu anggota (KTA) NasDem, tapi terasosiasi kuat ke NasDemnyam" ujar Hanta.
Meskipun sama-sama tidak memiliki KTA NasDem, Jokowi merupakan kader PDIP. Hanta menduga hal itu menjadi penyebab ada perbedaan rasa.
"Warnanya (Jokowi) merah. Kalau Anies NasDem sekarang," ujarnya.
Hal ini bisa dijadikan peluang emas bagi NasDem. Terutama dalam meningkatkan elektoral partai.
"Inilah peluang emas yang tidak dimiliki dalam Nasdem dua pemilu dan pilpres sebelumnya," pungkasnya.
Info Haji 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu