Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Candu Wangi Bermula dari Konten Parfum

Oleh: Aufa Muharriry Al Kafy
Rabu, 04 Desember 2024 | 10:01 WIB
Tangkapan layar konten Prfume Set1awanAde--
Tangkapan layar konten Prfume Set1awanAde--

RAJAMEDIA.CO - Sepengelihatan penulis di media sosial, khususnya di beranda(FYP) penulis. Beberapa bulan ini mulai banyak terlihat konten-konten yang mengedukasi tentang dunia parfum. 

 

Salah satu content creator yang sering membahas parfum adalah akun youtube Set1awanAde yang kerap dipanggil sebagai “mas ade”. Dari mas Ade inilah mulai tumbuh rasa penasaran penulis tentang dunia parfum. 

 

Karena rasa penasaran yang mengganggu fokus penulis di perkuliahan, “seenak apa sih parfum yang direkomendasiin mas Ade?”. Maka penulis coba untuk membeli salah satu parfum rekomendasi dari mas Ade. Dan ternyata…. Wow enak juga wangi parfumnya dan cocok di hidung penulis.

 

Semenjak itu penulis jadi suka mengoleksi parfum dengan berbagai macam wangi dan waktu pemakaian. Sehingga hidung penulis sangat reaktif terhadap wangi dari parfum-parfum yang tercium dari oranglain.

 

Berkat konten parfum tersebut, penulis bisa membedakan mana parfum yang cocok digunakan di waktu pagi hingga siang, ataupun di waktu sore hingga malam. Karena akan membuat pusing pencium wangi parfum yang tidak sesuai dengan waktunya. 

 

Pernahkah kamu merasa pusing ketika mencium wangi parfum seseorang? Hal itu mungkin disebabkan oleh tidak cakapnya pengguna parfum dalam memilih parfum dan waktu penggunaannya. 

 

Contohnya, parfum yang memiliki aroma note citrus akan lebih cocok jika digunakan pada waktu pagi hingga siang, karena memiliki suasana yang fresh dan tidak membuat orang yang mencium wanginya pusing. Karena memiliki wangi yang ringan untuk dihirup hidung.

 

Sebaliknya parfum yang memiliki aroma dominan vanila tidak cocok digunakan di waktu pagi hingga siang, karena memiliki wangi yang bernuansa manis dan aromanya kuat sehingga membuat orang yang menciumnya akan merasa pusing. Sehingga parfum ini lebih cocok digunakan di waktu sore hingga malam.

 

Setelah mengetahui waktu penggunaan parfum sesuai dengan aroma notes, hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli parfum adalah mencoba membeli decant(sampel) dari parfum yang diincar sehingga ketika membeli parfum asli dalam ukuran besar, kamu tidak merasa tertipu oleh penjualnya karena telah mencoba wangi parfum itu sebelumnya. 

 

Tapi jika kamu memang suka hal yang lebih menantang, maka kamu bisa mencoba membeli parfum secara blindbuy di toko online yang akan memberi pengalaman seru jika parfum yang dibeli dirasa cocok di hidung kamu. Dan akan memberi pengalaman agak menyesal jika parfum yang dibeli tidak cocok di hidung kamu.

 

Lebih expert lagi, ada baiknya sebelum membeli parfum, kamu mempelajari ketahanan wangi dari parfum yang ingin dibeli. Karena akan berpengaruh ke hemat borosnya penggunaan parfummu. Contoh, parfum yang berjenis Eau de Toilette(EDT) memiliki ketahanan wangi yang tidak terlalu lama karena memiliki konsentrasi minyak yang sedikit. Apalagi jika digunakan outdoor mungkin hanya kisaran 3-4 jam. 

 

Berbeda lagi dengan parfum yang berjenis Eau de Parfum(EDP) yang memiliki konsentrasi minyak parfum 15%-20% sehingga memberikan wangi yang lebih kuat dan ketahanan yang lebih baik daripada parfum berjenis EDT. Ketahanan parfum jenis ini mungkin sekitar 4-8 jam dan biasanya cocok untuk digunakan indoor.

 

Dari dua jenis parfum tadi, ada satu jenis lagi yang paling diminati yaitu Extrait de Parfum. Jenis ini adalah jenis yang paling mahal dari ketiga jenis parfum yang telah disebutkan. Karena memiliki konsentrasi minyak parfum 15%-40% sehingga dengan sekali semprotan parfum wanginya akan menghembus kemana-mana. 

 

Jadi karena parfum ini memiliki konsentrasi yang tinggi maka disarankan untuk tidak memakai terlalu banyak agar wangi yang dihasilkan tidak terlalu pekat di hidung penciumnya.

 

Penulis: Mahasiwa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, alumni MBS Ki Bagus Hadikusumo Jakarta*rajamedia

Komentar: