Buya Anwar dan Doktor Fuad Hadiri Pertemuan Pemimpin Agama Dunia di Kazakhstan
RAJAMEDIA.CO - Astana, Agama- Wakil Ketua Umum MUI Buya Dr. Anwar Abbas dan tokoh intelektual muda Dr. Ahmad Fuad Fanani menghadiri pertemuan pemimpin agama dunia di Astana, Kazakhstan. Keduanya menjadi delegasi Indonesia dalam acara VIII Congress of Leaders of World and Traditional Religions yang digelar pada 16-19 September 2025 lalu.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan Pemerintah Kazakhstan setiap tiga tahun sekali dan pada gelaran kali ini mengangkat tema “Dialogue of Religions: Synergy for the Future”.
Hadir dalam kesempatan ini Wakil Sekjen PBB sekaligus Perwakilan Tertinggi Aliansi Peradaban PBB, Miguel Angel Moratinos, Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed El-Tayeb, perwakilan Vatikan Cardinal George Jacob Koovakad, Prefect of the Dicastery, para pemimpin agama dari berbagai negara lainnya, dan terutama dari pihak tuan rumah.
Buya Anwar: Kegiatan Ini Sangat Bagus
Dalam pernyataannya, Buya Anwar Abbas mengapresiasi pelaksanaan acara VIII Congress of The Leaders of World and Traditional Religions ini. Menurutnya, kegiatan yang diikuti pemimpin dunia, pemimpin agama, dan pemimpin pemerintah dari berbagai negara ini sangat bagus.
"Kongres ini juga memberikan kesempatan para delegasi untuk saling belajar dan sharing masalah yg terkait agama, sosial, dan politik dengan pemimpin-pemimpin lain. Tema yang diangkat dalam Plenary session tentang ‘Dialogue of Religions: Synergi for Future’ juga sangat menarik karena kita bisa mengevaluasi apa yang terjadi terkait konflik antar umat beragama, peran tokoh agama, dan apa agenda kedepan," tutur Buya Anwar.
Buya Anwar juga menyampaikan kesenangannya bisa berkunjung ke Astana. Terlebih ini merupakan pengalaman pertamanya mengunjungi Astana dan Kazakhstan. “Saya terkesan dengan kebersihan dan keteraturan kota ini. Saya juga impressive dengan keramahtamahan orang-orang Kazakhstan,” tandasnya.
Foto: (dari kanan) Dr. Ahmad Fuad Fanani, Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Dr. M. Fadjroel Rachman, dan Buya Dr. Anwar Abbas berfoto bersama pemimpin Dewan Spiritual Muslim Kazakhstan (Muftyat).
Dr. Fuad: Forum Ini Sangat Strategis
Sementara itu Dr. Ahmad Fuad Fanani menilai bahwa VIII Congress of the Leaders of World and Traditional Leaders di Astana ini sangat strategis. Forum internasional ini memberikan sebuah pengalaman baru baginya untuk melihat langsung bagaimana para tokoh agama tingkat dunia, para pemimpin dunia, dan pimpinan negara berkumpul bersama-sama untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang dihadapi dunia hari ini.
"Forum ini juga mengajak pentingnya a call for action untuk melindungi religious sites dari tindakan-tindakan yang tidak beradab dan tidak bertanggung jawab," ucap dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini.
"Saya juga belajar dari Plenary Session yang mengangkat tema: 'Dialogue of Religions: Synergy for the Future'. Dalam sesi ini, para pemimpin dunia menyampaikan refleksi, pandangan kritis, dan rekomendasinya terkait permasalahan agama, sosial, politik, dan kemanusiaan global," sambungnya.
Berharap Semakin Banyak Delegasi Indonesia
Doktor jebolan the Australian National University (ANU) ini berharap semakin banyak peserta dari indonesia yang berpartisipasi pada kegiatan itu selanjutnya.
"Saya setuju dengan pendapat dan harapan Buya Anwar agar kedepan jumlah delegasi Indonesia bisa bertambah. Sehingga Indonesia bisa semakin mewarnai forum-forum tingkat dunia," katanya menekankan.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Buya Dr. Anwar Abbas yang telah mengajaknya sehingga bisa hadir di acara penting yang digelar di Astana, Ibu Kota Kazakhstan tersebut.
"Saya juga berterima kasih kepada Duta Besar Indonesia di Astana dan segenap staf KBRI Astana yang sudah menyambut dengan hangat dan mendampingi kami selama di Astana," demikian Dr. Ahmad Fuad Fanani.
Diplomasi Budaya Indonesia
Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman juga menghaturkan terima kasih atas kedatangan dan ikutsertaan Buya Anwar Abbas dan Doktor Fuad dalam forum internasional tersebut.
"(Keikutsertaan) ini sebagai bagian dari ikhtiar memajukan diplomasi budaya Indonesia di Kazakhstan dan dunia," tandas Dubes Fadjroel.![]()
Politik 6 hari yang lalu
Politik | 3 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Kesehatan | 6 hari yang lalu
Keamanan | 6 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Daerah | 6 hari yang lalu