Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Bogor Paling Besar Alokasi BSPS, Menteri PKP Turun Langsung Cek Lapangan!

Laporan: Zaki
Senin, 03 November 2025 | 16:54 WIB
Menteri PKP Maruar Sirait bersama warga saat meninjau pelaksanaan Program BSPS di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. - Foto: Ig Maruarar -
Menteri PKP Maruar Sirait bersama warga saat meninjau pelaksanaan Program BSPS di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. - Foto: Ig Maruarar -

RAJAMEDIA.CO - Bogor, Perumahan Rakyat - Menteri Pekerjaan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait kembali menegaskan fokus pemerintah dalam mendorong perbaikan rumah layak huni untuk rakyat. 
 

Hal itu ia sampaikan saat meninjau pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, hari ini.
 

Dalam peninjauan itu, Maruarar didampingi Bupati Bogor Rudy Susmanto, Anggota Komisi V DPR RI Dapil Kabupaten Bogor Marlyn Maisarah, serta Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara.
 

Bogor Paling Besar Alokasi
 

Maruarar menekankan, Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan alokasi BSPS terbesar nasional.
 

“Karena penduduknya besar dan kebutuhan rumah layaknya juga besar. Kami ingin memastikan program ini tepat sasaran dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” kata Maruarar dalam unggahan Instagram pribadinya, Senin (3/11/2025).

Target Naik Drastis 2026
 

Secara nasional, tahun 2025 pemerintah mengalokasikan 45 ribu unit rumah dengan anggaran Rp800 miliar. Tahun depan, targetnya melonjak signifikan menjadi 400 ribu unit dengan total Rp8,89 triliun.
 

Khusus Kabupaten Bogor, tahun ini terdapat 1.351 unit rumah yang diperbaiki. Maruarar menyebut targetnya naik dua kali lipat tahun depan.
 

Implementasi Keadilan Sosial
 

Maruarar menegaskan, program ini bukan semata proyek infrastruktur.
 

“Memperbaiki rumah rakyat bukan sekadar membangun fisik, ini adalah pengamalan sila kelima Pancasila — Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” tegasnya.
 

Ia mengaku melihat langsung ekspresi warga yang menikmati manfaatnya. Salah satunya, warga Desa Cijayanti bernama Pak Acu.
 

“Melihat wajah bahagia warga seperti Pak Acu membuat kami makin yakin bahwa setiap rumah layak yang dibangun adalah pondasi keadilan dan kesejahteraan bangsa,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: