Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

BNPB Ingatkan Jateng Waspadai Cuaca Ekstrem Sampai Awal 2026

Laporan: Firman
Senin, 03 November 2025 | 19:56 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto memberikan arahan kepada jajaran Pemerintah Kota Semarang saat meninjau rumah pompa Sringin, Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/11).  - Dok. BNPB -
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto memberikan arahan kepada jajaran Pemerintah Kota Semarang saat meninjau rumah pompa Sringin, Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/11). - Dok. BNPB -

RAJAMEDIA.CO - Semarang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi sinyal keras kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya di Jawa Tengah. 
 

BMKG memproyeksikan curah hujan tinggi bakal berlangsung hingga awal tahun 2026 — dan ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, terutama banjir.
 

Peringatan ini disampaikan Kepala BNPB Suharyanto saat meninjau Kolam Retensi Terboyo, Semarang, Senin (3/11/2025).
 

Kondisi Semarang Mulai Pulih, Tapi Belum Selesai
 

Suharyanto menyebut banjir Semarang mulai membaik. Meski begitu, masih ditemukan genangan di beberapa titik.
 

“Alhamdulillah, ini relatif lebih baik. Meski masih ada genangan sedikit-sedikit, tapi dua-tiga hari ini kita pastikan semuanya kering dan terkendali,” ujar dia.
 

BNPB memetakan penyebab utama banjir berasal dari curah hujan ekstrem pada dasarian kedua Oktober 2025.
 

Curah Hujan Masih Tinggi Sampai Januari
 

BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan terus terjadi di November–Desember hingga masuk awal tahun 2026.
 

Suharyanto menegaskan pentingnya peningkatan mitigasi dan kesiapsiagaan bersama.
 

“Kita harus melaksanakan mitigasi dan pencegahan,” tegasnya.
 

BNPB Kerahkan Pesawat untuk Modifikasi Cuaca
 

Bentuk penanganan cepat langsung dilakukan BNPB. Dua pesawat disiagakan untuk melakukan penyemaian garam — mengurai awan yang berpotensi menghasilkan hujan ekstrem. Operasinya dilakukan 1x24jam non-stop di wilayah Jateng.
 

“Jawa Tengah kita kerahkan kekuatan penuh,” ujar Suharyanto.
 

BNPB juga menyiapkan operasi darat berupa perpompaan, bekerja sama dengan Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang untuk cegah banjir susulan.
 

Proyek Pengendali Banjir Baru 40 Persen
 

Di sisi lain, proyek besar pengendalian banjir Semarang dari Kementerian PUPR ternyata baru mencapai 40 persen.
 

Titik–titik rawan baru bahkan muncul setelah banjir terjadi.
 

Kolaborasi Jadi Kunci
 

Suharyanto berharap sinergi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat terus ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi bencana saat puncak musim hujan.
 

Mitigasi bukan pilihan — tapi keharusan.rajamedia

Komentar: