Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

BKSAP DPR RI Gedor IPU! Palestina & Myanmar Jadi Sorotan Tajam

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 06 April 2025 | 17:17 WIB
Delegasi BKSAP DPR RIsaat mengikuti Sidang ke-150 organisasi parlemen dunia IPU di Tashkent, Uzbekistan. - Foto: Dok. BKSAP -
Delegasi BKSAP DPR RIsaat mengikuti Sidang ke-150 organisasi parlemen dunia IPU di Tashkent, Uzbekistan. - Foto: Dok. BKSAP -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Tashkent – Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ngebut di Sidang Umum ke-150 Inter Parliamentary Union (IPU) di Tashkent, Uzbekistan. 
 

Dipimpin langsung Ketua BKSAP Mardani Ali Sera, delegasi RI ngotot dorong dua resolusi penting: soal penjajahan di Palestina dan krisis kemanusiaan di Myanmar.
 

“Dua isu ini enggak bisa ditawar-tawar. Kita wajib bersuara lantang! Ini bukan cuma soal politik, tapi soal kemanusiaan,” tegas Mardani di sela-sela sidang, Sabtu (5/4).
 

Parlemen Dunia Disodori Resolusi Dua Negara Bermasalah
 

Dalam sidang geopolitik pembuka IPU, Indonesia bareng negara ASEAN+3 seperti Thailand, Malaysia, Laos, dan Filipina, menggulirkan resolusi darurat soal Myanmar. Gak main-main, Kanada juga ikut dukung lewat Asia Pacific Group.
 

Sementara itu, untuk Palestina, tema yang diangkat adalah “Peran Parlemen dalam Mendorong Solusi Dua Negara”. 
 

Mardani bilang, peran parlemen internasional penting buat tekan Israel yang terus ngawur membombardir Gaza.
 

“Israel makin brutal, warga sipil, perempuan, anak-anak terus dibantai. Di Myanmar, junta militer juga enggak kalah biadab. Warga sipil dibombardir bahkan setelah gempa,” beber Mardani dengan nada geram.
 

Delegasi Indonesia hadir lengkap: Irine Yusiana (PDI-P), Bramantyo Suwondo (Demokrat), Diah Pikatan (PDI-P), Fathi (Demokrat), dan Andi Muawiyah Ramli (PKB). Semua kompak satu suara: lawan kezaliman!
 

Gaza Berdarah, Dunia Bungkam
 

Data terakhir dari CNN Indonesia, lebih dari 50 ribu warga Palestina tewas sejak agresi Israel Oktober 2023. Sekitar 115 ribu lainnya luka-luka, mayoritas perempuan dan anak-anak. Medis dan tim penyelamat pun dipersulit. Darurat kemanusiaan makin menggila, dunia masih saja banyak yang tutup mata.
 

“Diplomasi parlemen itu senjata kita. Jangan sampai kita kalah suara sama kekuatan yang menindas. Indonesia harus berdiri di garis depan!” kata Mardani dengan semangat membara.rajamedia

Komentar: