Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Bikin Resah Petani! Rina Sa'adah Soroti Beras Impor Saat Panen

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 07 Februari 2025 | 15:05 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah. [Foto: Dok DPR/RMN
Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah. [Foto: Dok DPR/RMN

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, 7 Februari 2025 – Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah menyoroti beredarnya video pembongkaran ribuan ton beras impor asal Pakistan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (3/2/2025).


Menurutnya, importasi beras dalam jumlah besar menimbulkan keresahan di kalangan petani, terutama menjelang masa panen. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk berkomitmen menghentikan impor beras dari luar negeri.


Tak hanya beras dari Pakistan, sebelumnya juga beredar video pembongkaran ribuan ton beras impor asal Myanmar, yang diunggah di akun TikTok @barokah.www pada Sabtu (18/1/2025). Dalam video tersebut, terlihat proses pembongkaran beras di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.


"Kabar masuknya beras impor ini meresahkan para petani, apalagi mereka akan memasuki masa panen. Pemerintah sebelumnya telah berkomitmen bahwa tahun ini tidak ada lagi impor beras. Tapi kenyataannya, masih ada impor yang masuk," ujar Rina Saadah dalam keterangannya kepada Parlementaria, Jumat (7/2\).

 

Bulog Sebut Beras Impor Bagian dari Pengadaan 2024


Teh Rina, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa ia telah mengetahui beredarnya video tersebut dan memahami keresahan yang muncul di kalangan petani.


Namun, berdasarkan penjelasan dari Bulog, beras impor yang masuk tersebut merupakan bagian dari pengadaan tahun 2024 dan menjadi stok awal tahun 2025 (carry over 2024) sebanyak 8.148.451 ton.


Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Komisi IV DPR RI, pada tahun 2025, impor beras hanya direncanakan untuk beras khusus sebesar 514.305 ton. Sementara itu, total ketersediaan beras nasional diproyeksikan mencapai 40.954.150 ton, dengan kebutuhan sebesar 30.975.843 ton. Estimasi stok akhir tahun 2025 diperkirakan mencapai 9.978.306 ton.


Dorongan untuk Swasembada Pangan


Rina Saadah menegaskan bahwa Indonesia harus mencapai swasembada pangan, sesuai dengan target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.


Namun, hal ini hanya bisa terwujud jika pemerintah konsisten menghentikan impor bahan pangan strategis dan mengoptimalkan potensi produksi dalam negeri.


"Kami optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada pangan. Tapi hal itu hanya bisa dicapai jika ada kejelasan komitmen pemerintah, salah satunya dengan menghentikan impor beras dan memaksimalkan hasil pertanian nasional," pungkasnya.rajamedia

Komentar: