Berduka Ponpes Al Khoziny Ambruk, MUI Dorong Pemerintah Perhatikan Nasib Pesantren

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Pesantren - Peristiwa ambruknya sebuah bangunan di pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, terus menuai keprihatinan dari berbagai elemen masyarakat. Termasuk dari kalangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI menyampaikan belasungkawa atas insiden yang menelan korban jiwa tersebut dan menyebut peristiwa itu sebagai tragedi kemanusiaan. MUI pun meminta pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk memberikan perhatian terhadap pondok pesantren.
"Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam. Peristiwa ini menjadi peringatan kita semua untuk memberikan bantuan kepada pesantren di Indonesia yang rata-rata masih memiliki problem infrastruktur bangunannya," kata Kiai Masduki, seperti dikutip dari laman resmi MUI.
Menurutnya, peristiwa ini jangan terlalu mengarah kepada proses hukum terlebih dahulu. "Saya kira jangan terlalu mengarah proses hukum terlebih dahulu. Tragedi kemanusiaan ini saya kira harus diselesaikan terlebih dahulu. Kalau hal-hal yang berkaitan dengan masalah hukum saya kira urusan berikutnya," ungkapnya.
Cek Bangunan Pesantren Masing-Masing
Kiai Masduki menyatakan MUI sangat prihatin atas peristiwa ini. Dia mengimbau kepada seluruh pondok pesantren di Indonesia untuk memperhatikan kondisi bangunannya, sehingga peristiwa ini tidak terulang lagi.
"Mengimbau kepada seluruh ponpes di seluruh Indonesia yang rata-rata bangunannya belum permanen, belum kuat secara konstruksi, itu harus menjadi perhatian kita semua, sehingga tidak ada korban-korban berikutnya," tuturnya.
Kiai Masduki menekankan MUI mengimbau kepada pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap nasib pesantren di Indonesia. Pasalnya, pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka.
Kiai Masduki menilai pondok pesantren sudah ikut sebagaimana Pembukaan UUD 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa. "Tapi tidak banyak mendapatkan afirmasi oleh negara, dalam hal ini pemerintah pusat, dari pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," lanjutnya.
Data Terbaru: 14 Meninggal
Tim SAR gabungan sendiri masih terus melakukan evakuasi atas korban ambruknya bangunan Pesantren Al-Khoziny yang terjadi pada Senin awal pekan ini (29/9/2025). Hingga tadi malam, total korban tewas sebanyak 14 orang.
"Total korban tercatat sebanyak 167 orang. Dari jumlah tersebut, 118 orang telah ditemukan dengan rincian; 103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (4/10/2025).
Politik | 5 hari yang lalu
Pendidikan | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 2 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Hukum | 1 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu