Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Aksi ‘Walk Out’ Menlu Retno Menentang Israel di DK PBB Didukung BKSAP

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 29 Januari 2024 | 07:51 WIB
Menlu Retno Marsudi walk out saat Dubes Israel bicara dalam sidang DK PBB. (Foto: Kompas.com)
Menlu Retno Marsudi walk out saat Dubes Israel bicara dalam sidang DK PBB. (Foto: Kompas.com)

RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Aksi walk out yang dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat Dubes Israel memberikan pernyataan pada Sidang Dewan Keamanan (DK) PBB di New York mendapat dukungan dari  Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI.

Wal out Menteri Retno merespons pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel tidak akan membiarkan negara Palestina berdiri.

Pernyataan Netanyahu ini, kata Retno berbahaya, sekaligus mengonfirmasi tujuan Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia. Karena itu, Indonesia tidak akan berhenti memperjuangkan sampai kembalinya keadilan dan martabat bangsa Palestina.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta menyatakan apresiasinya dan mendukung atas konsistensi sikap Kemenlu untuk perjuangan memerdekakan Palestina secara penuh.

"Tindakan Israel menjajah dan melakukan genosida terhadap Palestina memang di luar nalar, extraordinary, maka harus kita sikapi dan kita lawan dengan cara-cara yang tak biasa, dengan cara-cara yang yang juga extraordinary," ujar Sukamta dalam keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Minggu (28/1).

Politisi Fraksi PKS ini mengusulkan, perlu adanya terobosan-terobosan untuk memerdekakan Palestina secara penuh. Mengingat, puluhan resolusi PBB pun telah gagal menghentikan tindakan kekejaman Israel atas Palestina.

"Cara-cara yang bisa ditempuh dalam lingkup diplomasi, di antaranya, melalui pengucilan Israel di dunia internasional," ujarnya.

Menurut Sukamta, perlu adanya terobosan-terobosan untuk memerdekakan Palestina secara penuh. Di antaranya aksi boikot, divestasi, dan sanksi kepada Israel harus terus digaungkan dan dilakukan secara masif

Israel kata Sukamta hanya berlindung di balik ketiak negara-negara besar pendukung dan tidak sekuat yang diduga. Buktinya, Hamas dengan persenjataan yang tidak lebih canggih bisa memporak-porandakan mereka.

"Secara diplomasi, Indonesia tetap harus melakukan langkah dan ide-ide kreatif serta lobi secara ketat kepada negara-negara yang masih mendukung dan melindungi Israel agar mereka dengan tegas menghentikan tindakan brutal dan kejam Israel atas Palestina," demikian tutup Sukamta.rajamedia

Komentar: