Temuan Nikuba Dilirik Pabrikan Italia, Aryanto Misel Tolak Bantuan BRIN!
RAJAMEDIA.CO - Cirebon - Penemu Nikuba Hidrogen Aryanto Misel menolak bantuan BRIN yang ingin mendukung pengembangan Nikuba di fasilitas riset di Cibinong, Jawa Barat.
Pria asal Lemah Abang, Cirebon, Jawa Barat, terlanjur kecewa dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pria berkacamata itu mengaku tak masalah jika teknologi Nikuba yang sudah dikembangkannya sejak lima tahun lalu itu dibeli oleh negara asing.
Yang penting ia bisa menghasilkan uang dari hasil riset Nikuba yang rencananya akan dibeli perusahaan penyedia sumber energi untuk Ferrari dan Lamborghini itu.
Aryanto bahkan menolak bantuan dana dari berbagai pihak, termasuk dari BRIN ataupun pemerintah.
"Saya enggak sayang, yang penting kalau saya dapat duit bisa melanjutkan riset kembali, saya nggak mau didanai dari pihak manapun," ujar Aryanto mengutip laman Disway, Minggu (9/7).
Aryanto mengaku sudah mengembangkan Nikuba selama lima tahun dengan uangnya sendiri. Sehingga Aryanto dengan tegas menolak bantuan BRIN dan pemerintah untuk mendukung riset Nikuba miliknya.
"Saya nggak butuh mereka, saya sudah dibantai habis," kelekar Aryanto.
Fasilitas Riset BRIN Kalah Canggih
Aryanto Misel mengklaim perangkat yang dipercaya dapat mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen itu akan dipakai di Italia.
Ia heran dengan BRIN kenapa mesti melibatkan mereka. Padahal ia mengaku tak punya urusan apapun dengan lembaga pemerintah itu.
"Sebetulnya saya udah enek karena saya enggak ada urusan sama BRIN," sambungnya, yang mengaku kecewa adanya kehadiran BRIN di Italia.
Kata Aryanto Misel, jika memang Nikuba miliknya perlu diriset kembali agar dipercaya, ia tak mau menggunakan fasilitas riset milik BRIN.
"Kalau itu nantinya memang mau diteliti, ini kandungannya apa dan ininya apa, dari apapun, di sana (Italia) kan lebih canggih dibandingkan BRIN mah," tutur Aryanto Misel.
"Kan barang ini akan dipakai di Italia, kenapa musti melibatkan BRIN," ucapnya menambahkan.
Aryanto Misel mengaku sudah kadung kecewa dan muak dengan BRIN.
Tahun lalu Nikuba miliknya diremehkan dan tak diakui oleh BRIN, bahkan sampai saat ini.
Tapi setelah ada perusahaan otomotif Italia melirik, tiba-tiba BRIN minta ingin dilibatkan dalam proyek Nikuba.
"Nah, hari-hari kita ngobrol pada akhirnya apa? BRIN ini mau dilibatkan di dalam Nikuba. Itu mulai enek saya disitu jujur saja," pungkasnya.
Info Haji 6 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Gaya Hidup | 5 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu