Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Sentilan Prabowo! BUMN Kalah Gesit dari Swasta, DPR: Ini Alarm Perubahan!

Laporan: Firman
Jumat, 20 Juni 2025 | 20:50 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan - Repro -
Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali mengirim sinyal tegas! Kali ini, yang jadi sorotan adalah kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dianggap masih kalah gesit dibanding sektor swasta.
 

Pernyataan pedas itu disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo saat menutup Konferensi Internasional Infrastruktur 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).
 

“Banyak BUMN yang kerjanya lambat dibandingkan swasta,” ucap Prabowo dengan nada tajam.

 

DPR: Ini Bukan Sentilan, Tapi Perhatian Presiden!
 

Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, angkat bicara. Politisi PKB itu menilai bahwa apa yang disampaikan Prabowo bukan sekadar kritik, tapi bentuk kepedulian terhadap masa depan BUMN.
 

“Pernyataan Presiden menunjukkan harapan agar BUMN bisa lebih maju dan berkembang,” kata Nasim Khan dalam keterangannya, Jumat (20/6).

 

Menurutnya, ini adalah momentum penting untuk BUMN melakukan transformasi nyata. Bahkan lebih jauh, kata Nasim, BUMN seharusnya mampu lebih unggul dari sektor swasta karena memiliki misi ganda: mengejar profit sekaligus menjalankan amanat pembangunan nasional.
 

BUMN Sudah Punya Nilai AKHLAK, Tapi Kurang Ditegakkan!
 

Nasim menyebut BUMN sebenarnya sudah punya fondasi kuat: AKHLAK, yang merupakan singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
 

“Kalau nilai-nilai AKHLAK itu diterapkan secara konsisten, BUMN akan jadi tulang punggung pembangunan yang sesungguhnya,” ujarnya.
 

Sayangnya, kata dia, nilai itu sering hanya berhenti di slogan.
 

Masalah Internal Masih Jadi Penghambat
 

Nasim juga menyoroti sejumlah penghambat kinerja BUMN, di antaranya:

 

– Struktur organisasi yang terlalu kompleks
– Banyaknya regulasi pemerintah yang harus ditaati
– Intervensi politik yang memperlambat keputusan
– Ketergantungan terhadap modal negara
– Beban politis untuk menyerap tenaga kerja
 

“Ini yang membuat BUMN kadang enggan berinovasi, enggan efisien. Karena merasa selalu ada ‘bantalan’,” sindirnya.

 

BUMN Harus Bangkit! Jangan Jadi Beban Negara!
 

Sentilan Presiden Prabowo ini jadi wake-up call. DPR pun mendukung langkah Presiden untuk mendorong efisiensi dan daya saing BUMN, agar tak sekadar besar nama, tapi juga besar kinerja.
 

“Kalau swasta bisa lari, kenapa BUMN masih jalan di tempat? Ini waktunya BUMN berlari kencang!” tegas Nasim.rajamedia

Komentar: