Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ramadan, Sunnah, dan Ujian di Penghujung Puasa

Oleh: H. Dede Zaki Mubarok
Selasa, 25 Maret 2025 | 04:00 WIB
Ilustrasi -
Ilustrasi -

RAJAMEDIA.CO - RAMADAN hampir selesai. Suasana mulai berubah. Masjid tak lagi sepadat awal bulan. Target khatam sudah dicapai. Orang-orang mulai sibuk dengan persiapan Lebaran.
 

Euforia sudah bergeser.
 

Tapi pertanyaannya: Apa yang tersisa dari Ramadan kita?
 

Sunnah yang Hilang di Akhir Ramadan
 

Di awal Ramadan, kita semangat berbuka dengan kurma, memperbanyak shalat malam, dan membaca Al-Qur’an. Tapi apakah kita masih ingat sunnah yang lebih sulit?

 

- Menahan amarah.
- Jujur dalam perkataan dan perbuatan.
- Bersikap lembut kepada orang lain.
 

Dulu, Rasulullah di akhir Ramadan justru semakin meningkatkan ibadahnya. I’tikaf di masjid. Memperbanyak doa. Fokus pada perbaikan diri.
 

Kita?
 

Sudah mulai sibuk cari baju baru. List kue Lebaran bertambah. Grup keluarga mulai ramai bahas mudik.
 

Tak ada yang salah dengan semua itu. Tapi jangan sampai Ramadan hanya meninggalkan lapar dan haus.
 

Ramadan Pergi, Sunnah Tetap Tinggal?
 

Kita sering menganggap Ramadan sebagai perlombaan ibadah. Begitu selesai, seakan semuanya berakhir.
 

Padahal, Ramadan seharusnya menjadi titik awal.

 

- Jika sebulan ini kita belajar sabar, seharusnya itu terbawa setelah Ramadan.
- Jika selama Ramadan kita menjaga lisan, jangan sampai setelah Lebaran kita kembali nyinyir.
- Jika Ramadan mengajarkan berbagi, jangan hanya di bulan ini kita peduli.
 

Karena sunnah Rasulullah bukan hanya untuk Ramadan.
 

Ujian Sebenarnya Ada Setelah Ramadan
 

Di pengujung puasa, tantangan sebenarnya justru dimulai.

 

- Mampukah kita tetap sabar meski tidak lagi sedang menahan lapar?
- Mampukah kita tetap menjaga hati meski Ramadan telah berlalu?
- Mampukah kita tetap hidup dengan nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah?


Lebaran akan datang. Ramadan akan pergi.
 

Tapi apakah perubahan di dalam diri kita akan bertahan?
 

Jangan sampai Ramadan hanya sekadar momen tahunan. Mari jadikan ini titik balik.
 

Dari diri sendiri. Dari hal kecil. Dari sekarang.rajamedia

Komentar: