Puan Prihatin Lonjakan Kasus HIV di Kalangan Anak & Remaja di Jabar!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen — Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kasus HIV di kelompok anak dan remaja, khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Menurut Puan, fenomena ini bukan sekadar persoalan kesehatan, melainkan ancaman serius bagi kualitas generasi penerus bangsa.
“Generasi muda adalah modal terbesar bangsa. Jika mereka kehilangan kesehatan di usia produktif, yang terancam bukan hanya masa depan pribadi mereka, tetapi juga daya saing dan kemajuan negara,” ujar Puan, Kamis (14/8/2025).
Lonjakan Kasus dan Fakta Mengkhawatirkan
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat, dari 1,191 juta orang yang dites HIV pada 2024, kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) menyumbang 3.247 kasus positif dari 52.105 orang yang diperiksa. Survei KPAP Jabar mengungkap, rata-rata siswa SMA di provinsi ini mengaku pertama kali melakukan hubungan seksual pada usia 13–14 tahun, bahkan sebagian mengaku memiliki lebih dari satu pasangan.
“Kesejahteraan rakyat tidak akan tercapai jika kita membiarkan penyakit ini merenggut potensi anak-anak kita,” tegas perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI itu.
Pemerintah Harus Bergerak Cepat dan Terukur
Puan mendesak Pemerintah untuk mengambil langkah cepat, terukur, dan menyeluruh. Edukasi di sekolah dan lingkungan remaja, menurutnya, harus diperkuat melalui pendekatan yang sesuai nilai budaya dan agama.
“Edukasi bagi remaja harus diperkuat. Pendidikan seksual yang sesuai usia sangat penting, termasuk pendidikan karakter di rumah dan sekolah,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Layanan Kesehatan Ramah Remaja dan Peran Keluarga
Menurut Puan, anak dan remaja perlu mendapatkan akses layanan kesehatan yang ramah remaja — mulai dari konseling, pemeriksaan dini, hingga pengobatan — dengan jaminan kerahasiaan. Ia juga menekankan pentingnya literasi kesehatan di keluarga.
“Orang tua memiliki peran penting membimbing anak agar terhindar dari pergaulan berisiko dan penyakit menular seksual,” ucapnya.
Kolaborasi Lintas Sektor
Puan menilai pencegahan HIV tidak bisa berjalan sendiri. Perlu keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, media, hingga organisasi pemuda untuk memperluas jangkauan edukasi dan membangun kesadaran kolektif.
“Pencegahan yang konsisten dan terencana adalah investasi masa depan bangsa. DPR akan mengawal kebijakan, regulasi, dan anggaran agar setiap anak Indonesia memiliki kesempatan tumbuh sehat dan berkontribusi bagi kemajuan negara,” pungkas cucu Bung Karno itu.
Hukum | 6 hari yang lalu
Info Haji | 3 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Keamanan | 4 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Keamanan | 4 hari yang lalu
Pendidikan | 5 hari yang lalu