Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Puan Ingatkan Kesiapan Puncak Haji: Jangan Sampai Ada Jemaah Tersasar!

Laporan: Nazila Nur
Rabu, 04 Juni 2025 | 22:30 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani - Humas DPR -
Ketua DPR RI, Puan Maharani - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Puncak Haji – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan seluruh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk meningkatkan kesiapan menghadapi puncak ibadah haji 1446 H/2025 M yang akan berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 
 

Ia menegaskan, pemerintah harus memastikan seluruh jemaah Indonesia dapat beribadah dengan baik, nyaman, dan aman di tengah tantangan cuaca ekstrem serta sistem baru yang diterapkan otoritas Arab Saudi.
 

“Pelaksanaan haji sejauh ini sudah cukup baik, jadi harus terus dipertahankan saat puncak haji. Pastikan jemaah mendapat pelayanan sebaik-baiknya. Bagi lansia, treatment khusus harus diperhatikan,” kata Puan dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).
 

Fase Paling Sakral dan Krusial
 

Puncak ibadah haji akan dimulai pada 9 Zulhijah atau Kamis, 5 Juni 2025. Ribuan jemaah akan menjalani wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan bermalam di Mina untuk melontar jumrah. Fase ini bukan hanya sakral secara spiritual, tetapi juga krusial secara fisik.
 

“Ini adalah fase paling krusial. Cuaca ekstrem dan kepadatan tinggi jadi tantangan tersendiri, terutama bagi jemaah lansia dan yang memiliki komorbid,” tegas Puan.
 

Mitigasi Kesehatan Jadi Prioritas
 

Puan menekankan pentingnya pemetaan jemaah rentan oleh tim kesehatan, termasuk mereka yang berusia lanjut, memiliki penyakit penyerta, atau menunjukkan penurunan kebugaran. Menurutnya, heatstroke, dehidrasi, dan kelelahan ekstrem harus dicegah sejak dini melalui pendekatan proaktif.
 

“Jemaah juga perlu diberi edukasi agar tidak memaksakan diri. Patuh pada arahan petugas sangat penting untuk keselamatan mereka,” imbau mantan Menko PMK ini.
 

Sistem Baru: Tantangan Sekaligus Peluang
 

Puan turut menyoroti penerapan sistem multi syarikah oleh Pemerintah Arab Saudi, di mana pengelompokan jemaah tidak lagi berbasis kloter, melainkan berdasarkan kafilah yang ditentukan syarikah. Hal ini menuntut koordinasi lebih intensif antar petugas dan pemahaman menyeluruh atas alur baru.
 

“PPIH harus memastikan data jemaah, termasuk yang murur, diserahkan tepat waktu ke pihak syarikah. Ini penting agar tidak ada jemaah tersasar atau terjadi miskomunikasi,” ujarnya.
 

Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi sistem kafilah kepada jemaah agar tidak terjadi kebingungan saat menjalankan ibadah.
 

DPR Siap Kawal Penyelenggaraan Haji
 

DPR telah menugaskan Tim Pengawas (Timwas) Haji untuk memantau dan mengevaluasi langsung pelaksanaan ibadah di lapangan. Puan menyebut, segala bentuk penyesuaian dan kelemahan dalam sistem tahun ini akan menjadi bahan evaluasi mendalam.
 

“DPR akan meminta laporan lengkap dari Kementerian Agama dan PPIH sebagai dasar menyusun kebijakan haji ke depan,” tegasnya.
 

Tanggapan Soal Haji Furoda Gagal Berangkat
 

Terkait ribuan calon jemaah haji furoda yang gagal berangkat karena visa tidak terbit, Puan menyatakan DPR akan ikut mengawal kasus tersebut meski kewenangan penuh ada di pihak Kerajaan Arab Saudi.
 

“Kami akan minta Komisi VIII DPR untuk memastikan semua pihak mendapat perlindungan, baik jemaah maupun pelaku usaha travel yang dirugikan,” tegas Puan.
 

Pesan Khusus untuk Jemaah: Jaga Kesehatan dan Khusyuk Beribadah
 

Menutup pesannya, Puan menyampaikan doa dan harapan agar seluruh jemaah haji Indonesia dapat menjalani puncak ibadah dengan penuh kekhusyukan, keselamatan, dan kesehatan.
 

“Semoga ibadah jemaah diterima Allah SWT, kembali ke Tanah Air dalam keadaan mabrur dan selamat,” tutupnya.rajamedia

Komentar: