Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Berharap Bisa Tiru Kesuksesan Muhammadiyah
Raja Media (RM), Jakarta - Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI )memiliki ikatan historis dengan Muhammadiyah melalui pendiri PITI yang juga sahabat Presiden Soekarno, yaitu Oey Tjeng Hien (Abdul Karim Oey) tokoh pergerakan Muhammadiyah asal Bengkulu.
Demikian sekilas silaturahmi Pengurus Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jl. Menteng Raya 2 Jakarta Pusat, Rabu (18/1) lalu.
Melansir laman muhammadiyah.or.id, Rombongan PITI terdiri dari Ketua Umum Serian Wijatno, Sekretaris Jenderal Lexyndo Hakim, Waketum Denny Sanusi dan Wasekjen Santi Ding disambut langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah, M. Izzul Muslimin.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, menyambut silaturahim tersebut. Haedar Nashir mengapresiasi peran positif PITI dalam membangun integrasi dan ukhuwah antar berbagai elemen bangsa, khususnya masyarakat keturunan Tionghoa.
"PITI punya peran positif, pertama, memahamkan Islam di saudara Tionghoa, kedua, jadi wasilah, tempat untuk integrasi nasional yang semakin baik,” puji Haedar.
Kata Haedar, peran tersebut penting untuk merekat ukhuwah sekaligus mengikis kecurigaan dan stereotip yang kadang masih melekat kepada etnis Tionghoa.
"Dengan adanya PITI, maka kita semacam ada media untuk mengintegrasikan itu. Bahkan saya senang hubungan PITI dengan teman-teman Tionghoa (non muslim) lain terjalin baik. Ini perlu jadi alat untuk menjalin hubungan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara Ketua Umum PITI, Serian Wijatno menyampaikan, tahniah atas kesuksesan Muktamar ke-48.
Selain itu, PITI memanfaatkan silaturahmi ini untuk dapat belajar lebih jauh agar dapat menjadi organisasi yang mandiri seperti Muhammadiyah.
“Kami sangat bahagia, PITI bisa diterima Ketum PP Muhammadiyah Pak Haedar dengan suasana bahagia dan hangat. Dan kami bertukar pikiran banyak program-program Muhammadiyah melalui sosial, budaya, kemanusiaan dan banyak sekali kiprah Muhammadiyah sudah sangat bagus dengan tagline Islam Berkemajuan dan teologi Al-Ma’un," ujarnya.
"Kami berharap PITI harus banyak belajar dan kami akan banyak kerja sama dan sinergi ke depan sehingga kami bisa bersama-sama menjalankan program untuk kemanusiaan dan kemasyarakatan,” sambung Haedar.
Senada, Wakil Ketua Umum PITI, Denny Sanusi mengamini bahwa PITI memiliki ikatan historis dengan Muhammadiyah melalui pendiri PITI yang juga sahabat Presiden Soekarno, yaitu Oey Tjeng Hien (Abdul Karim Oey) tokoh pergerakan Muhammadiyah asal Bengkulu.
"Jadi pesen saya mudah-mudahan rekan-rekan di PITI ini dari sekarang setelah audiensi dan sudah diterima oleh Muhammadiyah, sudah dianggap punya sejarah, supaya kelanjutannya ini bisa melahirkan apa yang sudah dipunyai oleh Muhammadiyah. Ini sudah contoh di depan mata. Ini harapan kita supaya PITI juga seperti Muhammadiyah,” demikian tutup Denny
Hukum | 6 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Gaya Hidup | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Ekbis | 5 hari yang lalu