Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Pasha Sorot Masalah Haji: Jangan Sampai Jemaah Tidur di Lorong Lagi!

Laporan: Firman
Rabu, 12 Maret 2025 | 18:27 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo Said. - Foto: Rep -
Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo Said. - Foto: Rep -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, RMN – Komisi VIII DPR RI kembali menyoroti carut-marut penyelenggaraan haji 2024. Dalam rapat kerja dengan Menteri Agama RI serta Kepala Badan Penyelenggara Haji, Rabu (12/3), Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo Said, menegaskan tidak ingin masalah yang sama terulang di 2025.
 

"Setiap tahun yang dibahas selalu soal maskapai, katering, dan tenda. Bisa tidak kita akhiri masalah-masalah ini di 2025?" tegas Sigit.
 

Salah satu yang disorot: buruknya layanan maskapai Garuda Indonesia. Pesawat rusak, AC mati, keterlambatan penerbangan—semua itu menjadi mimpi buruk bagi jemaah.
 

"Jangan sampai jemaah yang sudah menunggu bertahun-tahun malah sengsara gara-gara pesawat bermasalah! Pemerintah harus benar-benar pastikan maskapai siap," kata politisi Fraksi PAN ini.
 

Tenda Penuh, Jemaah Tidur di Lorong!
 

Masalah tak berhenti di transportasi. Tenda di Mina juga jadi sorotan. Banyak jemaah yang tidak kebagian tempat dan terpaksa tidur di lorong-lorong.
 

"Kami menerima laporan tenda yang penuh sesak, jemaah harus berebut tempat. Ini bukan kondisi yang layak bagi mereka yang sudah mengeluarkan biaya besar," geram Sigit.
 

Pria yang dikenal dengan panggilan Pasha Ungu itu meminta Kementerian Agama dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk memperluas kapasitas tenda, terutama bagi lansia dan penyandang disabilitas.
 

"Jangan sampai ada tenda yang dikuasai kelompok tertentu, sementara jemaah lain terlantar. Harus ada pengawasan ketat!" tambahnya.
 

Katering Tak Sesuai Kontrak, Jemaah Jadi Korban
 

Tak cuma pesawat dan tenda, katering juga bermasalah. Sigit menuding ada indikasi penyimpangan dalam pengadaan makanan.
 

"Saya ingatkan, ini bukan hal sepele. Jangan sampai jemaah jadi korban karena makanan yang disediakan tidak sesuai kontrak. Ini bisa mencoreng nama baik Menteri Agama!" sentilnya.
 

Menurut Sigit, makanan untuk jemaah harus sehat, bergizi, dan sesuai dengan selera mereka.
 

"Jangan sampai mereka dipaksa makan makanan yang tidak cocok atau kurang bergizi. Ini soal hak jemaah!" tandasnya.
 

Pasha berharap pemerintah benar-benar serius memperbaiki layanan haji 2025 agar tidak ada lagi keluhan.
 

"Kita harus pastikan semua permasalahan ini selesai sebelum musim haji 2025. Jangan sampai jemaah haji kita terus jadi korban!" pungkasnya.rajamedia

Komentar: