Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Liga 1 Dihentikan Dua Pekan, Suporter Harap Sabar!

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 05 Oktober 2022 | 06:08 WIB
Share:
BRI Liga 1/Net
BRI Liga 1/Net

Raja Media (RM), Sepakbola - PT. Liga Indonesia Baru (LIB) secara resmi menyetop sementara gelaran Liga 1 sampai dua Pekan, sementara Liga 2 ditangguhkan selama dua minggu.

Penangguhan ini menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang memakan korban jiwa lebih dari 125 orang.

Selaku operator kompetisi, PT LIB dalam surat bernomor 584/LIB-KOM/X/2022 tanggal 3 Oktober 2022 yang ditandatangani langsung Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita resmi menyatakan Liga 1 Indonesia disetop sampai batas waktu yang tidak ditentukan, sedangkan Liga 2 Indonesia ditangguhkan selama dua minggu mulai Senin 3 Oktober 2022.

Publik berharap sepak bola Indonesia tidak sampai dikenai larangan oleh otoritas sepak bola tertinggi dunia, FIFA. Tragedi ini bukanlah kerusuhan antar suporter, melainkan tragedi kemanusiaan.

Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah menetapkan hukuman terkait tragedi Kanjuruhan. Arema FC menerima sanksi berat karena dinilai bersalah dalam kejadian tersebut.

Pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1  di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022 malam, berakhir ricuh.

Suporter Singo Edan, Aremania turun ke lapangan karena klub kesayangannya takluk dengan skor 3-2.

Aremania tumpah ke lapangan seusai peluit laga dibunyikan. Polisi mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata untuk memukul mundur suporter yang rusuh.

Sayang, tembakan gas air mata tersebut tidak cuma dilepaskan di lapangan. Polisi menembakkan juga ke arah tribune penonton yang membuat kepanikan terjadi.

Akibatnya, ratusan orang dinyatakan meninggal dunia karena sesak napas dan terinjak-injak. Selain itu, ratusan lainnya sedang mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit.

"Dari hasil sidang kami, kepada Arema dan panpel, keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah," kata ketua Komdis PSSI Erwin Tobing saat jumpa pers, Selasa (4/10).

"Harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari homebase di Malang. Setidaknya 240 kilometer dari lokasi. Arema FC juga didenda sebesar Rp 250 juta," Erwin menambahkan.

Hukuman berat juga diterima ketua panpel Arema FC dan kepala security officer. Mereka kini dilarang berkegiatan dalam sepakbola di bawah naungan PSSI seumur hidup.

"Abdul Haris sebagai ketua pelaksana pertandingan Arema FC tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepakbola seumur hidup, itu putusan kepada saudara Abdul Haris," ucapnya.

Presiden Arema, Gilang Widya Pramana menyampaikan, pihaknya siap dengan ikhlas menerima hukuman Komdis. Hukuman tersebut antara lain, tak bisa bermain di kandang Arema selama sisa musim ini, plus tak boleh didukung Aremania.

Komentara Gilang yang menyebut bahwa hukuman tersebut sebenarnya sangat merugikan untuk Arema, sempat menjadi buah bibir. Namun, Gilang memberi penegasan bahwa pihaknya tetap siap menerima.

"Jadi sebenarnya larangan hukuman untuk tidak bermain home selama akhir musim itu sebenarnya sudah cukup buat kami untuk introspeksi dan membuat kami jadi lebih baik," demikian Gilang.rajamedia

Komentar: