KPK Pastikan Penyelidikan Kasus Whoosh Tak Ganggu Layanan Publik!
RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Hukrim - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyelidikan proyek kereta cepat Whoosh tak akan mengganggu operasional dan pelayanan publik bagi masyarakat.
Tim penyelidik lembaga antirasuah itu terus menelusuri dugaan tindak pidana dalam megaproyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB).
“Proses hukum yang sedang berjalan di KPK tidak akan mengganggu pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kereta Api Indonesia. Jadi masyarakat tetap bisa menggunakan layanan kereta cepat,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Fokus Temukan Peristiwa Awal Dugaan Korupsi
Menurut Budi, penyelidikan KPK saat ini masih berada di tahap awal, dengan fokus memastikan adanya peristiwa pidana sebelum naik ke tahap penyidikan.
“Di proses penyelidikan ini kami masih berfokus pada penemuan peristiwa. Itu yang sedang kami dalami,” ujarnya.
KPK juga telah menjadwalkan pemanggilan sejumlah pihak yang diduga mengetahui atau memiliki informasi penting terkait proyek strategis nasional tersebut. Pemanggilan dilakukan untuk memperjelas dugaan penyimpangan dalam pembiayaan proyek Whoosh.
KPK Buka Peluang Semua Pihak Diperiksa
Meski proses telah berjalan sejak awal tahun 2025, KPK belum membeberkan siapa saja pihak yang telah dimintai keterangan.
“Penyelidikan masih berprogres. Secara detail substansi dan nama-nama pihak yang diperiksa belum dapat kami sampaikan,” jelas Budi.
Saat ditanya kemungkinan pemanggilan sejumlah tokoh seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Mahfud MD, Budi menegaskan, KPK bersikap terbuka terhadap siapa pun yang memiliki data atau informasi relevan.
“Nanti kita lihat kebutuhan proses penyelidikan. Namun KPK sangat terbuka kepada siapa pun yang punya informasi terkait perkara ini,” tegasnya.
Mahfud Ungkap Dugaan Mark Up Tiga Kali Lipat
Sebelumnya, Mahfud MD melalui kanal YouTube pribadinya mengungkap adanya dugaan mark up biaya proyek Whoosh.
Menurutnya, terdapat perbedaan mencolok antara biaya pembangunan di Indonesia dan di Tiongkok.
“Di Indonesia, biaya per kilometer kereta Whoosh mencapai 52 juta dolar AS. Sedangkan di Tiongkok, hanya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” ungkap Mahfud.
Ia mendesak aparat penegak hukum menelusuri dugaan penyimpangan tersebut sebagai bentuk pengawasan terhadap penggunaan anggaran negara dalam proyek strategis nasional.
KPK Minta Publik Beri Informasi Tambahan
KPK membuka ruang partisipasi publik untuk memberikan informasi tambahan terkait proyek Whoosh ini.
“Setiap informasi yang masuk akan kami telaah dan tindak lanjuti sesuai prosedur hukum,” pungkas Budi.![]()
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Kesehatan | 3 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu