Magang Bergaji Setara UMK, Pemerintah Buka Lagi Gelombang Baru!
RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Magang Nasional - Pemerintah kembali membuka Program Pemagangan Nasional bagi para lulusan baru perguruan tinggi. Menariknya, peserta magang akan menerima uang saku setara Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) selama enam bulan.
Program ini merupakan bagian dari delapan paket stimulus ekonomi Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas lapangan kerja di kuartal IV tahun 2025.
Magang Nasional, Gaji Layak, Perlindungan Lengkap
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menjelaskan, program magang kali ini melibatkan lintas sektor — mulai dari perusahaan swasta, BUMN, kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah.
“Kemnaker mendorong perluasan akses magang tidak hanya di swasta dan BUMN, tapi juga di kementerian dan pemda. Keterlibatan semua pihak mencerminkan komitmen bersama terhadap pembangunan sosial dan ekonomi bangsa,” ujar Yassierli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Peserta magang akan menerima uang saku setara UMK yang disalurkan melalui Bank Himbara, dan dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan — seluruh iurannya ditanggung pemerintah.
Dari Stimulus Ekonomi ke Lapangan Kerja Nyata
Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp396 miliar untuk mendukung program ini, masing-masing Rp198 miliar untuk tahun 2025 dan 2026.
Program ini bukan sekadar magang, tetapi bagian dari strategi besar Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi nasional berbasis produktivitas tenaga muda.
“Program magang ini akan memperkuat daya saing tenaga kerja dan membuka ruang kerja baru di seluruh sektor,” tegas Yassierli.
Pendaftaran Online, Tanpa Syarat Tambahan
- Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman siapkerja.kemnaker.go.id.
- Gelombang kedua Program Pemagangan Nasional dibuka dengan tahapan:
- Pendaftaran perusahaan: 24 Oktober–5 November 2025
- Pendaftaran peserta: 6–12 November 2025
- Seleksi: 12–20 November 2025
- Pengumuman peserta: 21 November 2025
- Mulai magang: 24 November 2025
Pemerintah menargetkan 80.000 peserta dari berbagai daerah. Sebelumnya, gelombang pertama diikuti 20.000 peserta yang mulai magang sejak 13 Oktober lalu.
Jadi Jalan Tengah Antara Kampus dan Dunia Kerja
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menilai program ini menjadi jembatan penting antara pendidikan dan dunia kerja.
“Selama ini, banyak lowongan mensyaratkan pengalaman kerja. Nah, magang ini menjawab kesenjangan itu,” ujarnya.
Prasetyo berharap banyak peserta magang bisa direkrut sebagai karyawan tetap setelah program berakhir.
Wilayah dengan peminat terbanyak, kata dia, masih didominasi Jakarta dan sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Catatan Redaksi:
Program magang bergaji UMK ini bukan sekadar latihan kerja, tapi sinyal kuat dari pemerintahan Prabowo–Gibran bahwa ekonomi rakyat akan digerakkan dari bawah — dimulai dari generasi muda yang siap kerja, produktif, dan berdaya saing.![]()
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Kesehatan | 3 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu


