Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Komisi V DPR: Konsep WFA Perlu Dikaji untuk Kurangi Kemacetan Mudik Lebaran dan Nyepi 2025

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 28 Januari 2025 | 10:42 WIB
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda. [Foto: Dok DPR/RMN]
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda. [Foto: Dok DPR/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Info Parlemen - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, mendukung wacana Work From Anywhere (WFA) yang diusulkan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. 
 

Konsep ini dinilai relevan untuk menekan potensi kemacetan selama mudik Lebaran dan Hari Raya Nyepi 2025. Menurut Huda, penerapan WFA pada pegawai negeri sipil maupun swasta dapat memberikan fleksibilitas waktu bagi pemudik untuk mempersiapkan perjalanan.
 

“Konsep WFA ini layak dikaji agar pemudik tidak menempuh perjalanan di waktu yang bersamaan, sehingga dapat mengurangi potensi kemacetan di jalur tol, bandar udara, dan pelabuhan,” ujar Syaiful Huda dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (28/1).
 

Dua Hari Besar Berdekatan
 

Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada 29 Maret 2025, sementara Idulfitri diperkirakan pada 31 Maret atau 1 April 2025. Kedekatan waktu kedua perayaan ini dikhawatirkan akan menambah beban arus mudik, terutama dengan adanya penghentian layanan transportasi di Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai selama Nyepi.
 

“Situasi ini harus diantisipasi jauh-jauh hari. WFA dapat menjadi solusi agar pemudik dari Bali dan wilayah sekitarnya memiliki waktu yang cukup untuk mengatur perjalanan,” jelas politisi Fraksi PKB tersebut.
 

Huda menambahkan, dengan adanya dua hari besar yang berdekatan, pergerakan masyarakat diperkirakan meningkat signifikan. Jika rata-rata pergerakan orang saat mudik Lebaran mencapai 193 juta jiwa, maka angka ini bisa naik menjadi 197 juta jiwa dengan tambahan mudik Nyepi.
 

“Meskipun angka pasti menunggu survei dari Kementerian Perhubungan, dampaknya terhadap lalu lintas harus diantisipasi secara serius,” katanya.
 

Kemacetan dan Risiko Kelelahan
 

Huda menyoroti kemacetan sebagai salah satu masalah utama yang sering dialami pemudik, terutama di jalur tol dan jalan nasional. Selain menimbulkan kerugian materi, kemacetan panjang juga berisiko menyebabkan kelelahan yang bisa berujung pada kecelakaan lalu lintas.
 

“Kemacetan bukan hanya menimbulkan kerugian ekonomi, tetapi juga risiko keselamatan akibat kelelahan saat perjalanan,” ujarnya.
 

Manfaat dan Tantangan Konsep WFA
 

Huda optimistis konsep WFA dapat mengurangi penumpukan pemudik di hari cuti bersama yang biasanya hanya 3-4 hari menjelang hari raya. Dengan waktu perjalanan yang lebih fleksibel, rekayasa lalu lintas dapat dilakukan lebih efektif untuk menghindari kemacetan parah.
 

Namun, ia menekankan pentingnya persiapan matang sebelum WFA diterapkan. Menurutnya, perlu ada panduan yang jelas, kesiapan seluruh pemangku kepentingan, serta dukungan infrastruktur digital yang kuat.
 

“Harus dipastikan ada aturan jelas dan dukungan teknologi bagi pegawai atau karyawan yang bekerja dari jarak jauh,” tutupnya.rajamedia

Komentar: