Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ketua KOHATI Maluku Utara Jadi Korban, Senator Hasby Yusuf Kecam Brutalitas Aparat

Laporan: Zulhidayat Siregar
Selasa, 02 September 2025 | 16:06 WIB
Ketua KOHATI BADKO HMI Maluku Utara, Aisun Salim - Istimewa -
Ketua KOHATI BADKO HMI Maluku Utara, Aisun Salim - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Polkam - Bukannya menjadi humanis dan persuasif setelah dikritik banyak kalangan, aparat kepolisian malah tampak semakin brutal dalam mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat yang marak beberapa hari terakhir ini.

 

Yang terbaru, kebringasan tersebut terlihat saat aparat membubarkan paksa unjuk rasa yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bacan, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara di depan kantor DPRD Halsel siang ini (Selasa, 2/9/2025).

 

Ketua Korps HMI-Wati (KOHATI) Badan Koordinasi (BADKO) HMI Maluku Utara, Aisun Salim, bahkan diduga menjadi salah satu korban kekerasan aparat. Dia ditengarai terkena pentongan petugas hingga membuat bagian pelipis matanya bersimbah darah, seperti ramai diberitakan media lokal.

 

Hal ini tak pelak lagi membuat anggota DPD RI Hasby Yusuf angkat bicara. Lewat akun X-nya, senator dari daerah pemilihan Maluku Utara ini mengecam keras kebrulatan aparat tersebut.

 

"Pak Kapolri @ListyoSigitP kok makin brutal ini di lapangan. Ini perempuan juga dipukul kayak begini. Gimana harap rakyat percaya pada Polri, kalau watak brutalisme masih tertanam dalam jiwa anak buah bapak," tulisnya seraya memention juga akun X Presiden Prabowo dan sejumlah lembaga penggiat HAM.

 

"Kita berharap penanganan demo mahasiswa Polri lebih kedepankan pendekatan yang lebih humanis. Hentikan watak brutal!" seru Hasby, yang juga Sekretaris Majelis Wilayah KAHMI Maluku Utara ini.

 

Kritik Kenaikan Pangkat Polisi Korban Kerusuhan

 

Terkait hal tersebut, Hasby Yusuf juga menyoroti langkah Presiden Prabowo Subianto yang meminta semua anggota polisi yang mengalami cedera saat menjalankan tugas mengamankan unjuk rasa yang terjadi belakangan ini agar diberi kenaikan pangkat luar biasa (KPLB).

 

Dia mengkkritik kebijakan Kepala Negara tersebut. Salah satu alasannya, karena khawatir hal ini akan membuat aparat semakin brutal dalam menjalankan tugas.

 

"Saya anti anarkisme apalagi demo merusak fasilitas umum dan penjarahan. Tetapi Pak @prabowo pemberian kenaikan pangkat pada polisi yang cedera itu tak tepat, bagaimana dengan nasib rakyat menjadi korban kebrutalan polisi? Saya takut nanti anarkisme jadi pilihan agar naik pangkat," demikian Hasby Yusuf.rajamedia

Komentar: