Kemenag Uji Coba Sistem Digital Penanganan Konflik Keagamaan

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Kemenag – Kementerian Agama (Kemenag) mulai menapaki era baru penanganan konflik sosial keagamaan. 
 

Lewat uji coba Case Management System (CMS), Kemenag membangun sistem digital yang bakal menjadi senjata utama dalam mencegah dan menangani konflik bernuansa agama secara cepat, terstruktur, dan berbasis data.
 

Uji coba berlangsung di Jakarta, 3–5 Juni 2025. Hadir dalam piloting itu para Kepala KUA, Kasi Bimas Islam, hingga Tim Bina Paham Daerah Khusus Jakarta. Semua bersiap menuju transformasi digital dalam penanganan konflik yang selama ini masih banyak bergantung pada sistem manual.
 

“CMS ini bukan untuk mempersulit, tapi menyederhanakan dan mempercepat. Semua proses harus terekam, terdokumentasi, dan bisa dilacak secara real-time,” tegas Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Arsad Hidayat, mengutip laman Kemenag, Kamis (5/6/2025).
 

Arsad memaparkan, CMS dibangun dengan empat prinsip:
🔹 Penyederhanaan alur penanganan kasus
🔹 Otomatisasi dan digitalisasi proses
🔹 Perbaikan tata kelola data
🔹 Penguatan basis data untuk pengambilan kebijakan
 

Tak hanya itu. Sistem ini akan diintegrasikan dengan platform milik Penais, Bina KUA, PKUB, dan Pusdatin. Tujuannya: satu pintu informasi dan satu data untuk satu aksi yang terukur.
 

Namun, Arsad tak menutup mata. Ia menyebut tantangan utama justru ada di perubahan pola pikir birokrasi. 
 

“Budaya manual harus ditinggalkan. Aparatur kita harus siap digital, siap data, dan siap cepat,” tegasnya.
 

Keamanan data juga jadi perhatian. CMS harus kokoh dari serangan digital. Karenanya, pelatihan menyeluruh dan evaluasi berkelanjutan akan menjadi bagian dari roadmap implementasi.
 

“Ini bukan sekadar aplikasi. Ini instrumen baru menjaga harmoni, mencegah gesekan, dan memastikan setiap konflik ditangani secara profesional, akuntabel, dan berbasis bukti,” tutup Arsad.