Indonesia Kecam Keras Penembakan Tenaga Migran oleh APMM

RAJAMEDIA.CO - Polhukam, Jakarta - Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) mewakili Pemerintah Indonesia mengecam keras tindakan penembakan yang dilakukan oleh petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap pekerja migran asal Indonesia di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, pada Jumat (24/1). 
 

Insiden tersebut menyebabkan seorang nelayan asal Riau berinisial B tewas, seorang lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka.
 

Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan HAM Kementerian HAM, Munafrizal Manan, menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
 

"Kami mengecam tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh petugas APMM terhadap pekerja migran Indonesia. Tindakan ini tidak menghormati nilai dan prinsip hak asasi manusia," ujar Munafrizal dalam keterangannya, dikutip Selasa (28/1).
 

Munafrizal mendesak agar pemerintah Malaysia, melalui aparat penegak hukum, memberikan pertanggungjawaban hukum yang transparan dan imparsial terhadap petugas APMM yang terlibat.
 

Dorongan Koordinasi dengan Lembaga HAM Malaysia
 

Munafrizal juga mendorong Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) untuk melakukan investigasi yang profesional dan independen atas insiden tersebut. 
 

Ia berharap Komnas HAM Republik Indonesia dapat segera berkoordinasi dengan SUHAKAM untuk memastikan proses penyelidikan berjalan dengan adil.
 

"Kami mendorong Komnas HAM RI untuk membahas kasus ini di Forum Institusi Hak Asasi Manusia Nasional se-Asia Tenggara (SEANF), di mana Komnas HAM RI dan SUHAKAM menjadi anggotanya. Ini langkah penting untuk memastikan hak asasi semua pihak dihormati," ujarnya.
 

Kementerian HAM juga meminta perhatian khusus dari komunitas internasional terkait insiden ini. Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia dan memastikan keadilan bagi korban.
 

Insiden penembakan ini menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia, yang terus mendorong Malaysia untuk segera menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku, serta mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.