Hacker Bjorka Meretas Ribuan Dokumen Milik Presiden Jokowi!
Raja Media (RM), Keamanan - Bjorka sebuah identitas hacker mengklaim telah meretas sejumlah dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo.
Informasi itu disampaikannya dalam postingan Twitter darktracer_int yang dikutip Raja Media Network (RMN) , Sabtu (10/9).
Sebelumnya Bjorka mengaku sebagai pihak di balik peretasan 1,3 miliar data registrasi SIM Card itu, kini menyasar orang nomor satu di Republik Indonesia.
Di situs breached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut.
Bjorka mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres.
Bjorka juga melampirkan beberapa sampel dokumen dalam unggahan tersebut.
Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup," "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana," dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019."
Dalam grup telegram, Bjorka menyebut data yang baru saja ia unggah akan berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.
"Data yang baru saya bagikan sangat berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat untuk melihat dengan siapa Presiden berinteraksi pada waktu tertentu," katanya.
Selain itu, akun DarkTracer mengidentifikasi lebih dari 100 aktor jahat yang meretas ke Indonesia dan membocorkan data.
" Menggunakan platform intelijen DarkTracer, kami mengidentifikasi lebih dari 100 aktor jahat yang meretas ke Indonesia dan membocorkan data," tulisnya
Bad Actor "Bjorka", who is bullying Indonesian citizens, announced on his Telegram channel that his next target for the leak would be Indonesia's president. https://t.co/dlfLN6XR3A pic.twitter.com/fD6p1DyCYi
— DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) September 8, 2022
Info Haji 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu