Djarot Paparkan Dinasti Politik Jokowi, Sangat Berbeda dengan Megawati
RAJAMEDIA.CO - Polhukam - Keluarga Bung Karno itu tidak pernah membangun dinasti politik karena anak-anaknya yang berkarir di dunia politik benar-benar melewati proses penggemblengan dari nol.
Begitu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menilai perbedaan antara dinasti politik Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam acara dialog publik di Gedung CM, Jalan Matraman, Jakarta Timur, Senin (30/10).
"Betul bahwa Ibu Mega itu putrinya Bung Karno, tapi beliau melalui proses penggemblengan politik dalam dari bawah dan ketika Bung Karno sudah wafat, puluhan tahun," ujar Djarot Syaiful Hidayat
"Bu Mega itu masuk PDI itu tahun 86 sebagai anggota DPR. Dulu sebagai ketua umum partai itu juga dari bawah. Beliau itu ketua DPC Jakarta Selatan, dari bawah," sambungnya.
Menurut Djarot, berbeda dengan Megawati, Presiden Jokowi lah yang membangun dinasti politik, yaitu dengan menempatkan anak dan menantunya pada jabatan kepala daerah.
Apalagi, tambah Djarot, posisi tersebut didapati oleh Gibran Rakabuming Raka dan Muhammad Bobby Afif Nasution saat Jokowi masih memiliki kekuasaan sebagai Presiden RI.
"Sekarang ini di masyarakat berkembang ini Pak Jokowi bangun dinasti. Ya ketika dia berkuasa loh ya, ketika dia berkuasa," kata Djarot.
"Betul di dalam proses demokrasi itu semua orang itu punya hak untuk dipilih dan memilih, boleh semuanya. Tapi ada etikanya, ada batas-batasnya, ada prosesnya ya," lanjutnya.
Lebih lanjut Djarot menjelaskan bahwa dalam aturan partai sendiri, PDI Perjuangan sangat anti dengan yang namanya dinasti politik.
Maka dari itu, dalam aturan partai, satu keluarga atau suami istri yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif harus berbeda dapil.
"Suami istri misalnya tidak boleh dicalonkan atau dicalonkan misalnya menjadi anggota DPR atau legislatif ditingkatkan yang sama, enggak boleh," ucap Djarot.
"Misalnya saya sebagai anggota DPR RI dari Sumatera Utara sana, istri saya juga DPR RI, enggak boleh. Jangan di satu dapil, beda dapil enggak boleh. Supaya tidak ada tadi, dinasti. Itu satu partai aja enggak boleh, apalagi beda partai, ah itu lebih enggak boleh lagi, dilarang," tambahnya.
Karena itu, Djarot menilai bahwa tidak pernah ada dinasti politik pada keluarga Bunga Karno, justru dia melihat adanya kepedulian kepada Indonesia yang muncul, salah satunya dalam diri Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Mega ketika mau memutuskan, sekali lagi, sudah tidak lagi mementingkan dirinya, keluarganya, kelompoknya, bahkan partainya, yang penting untuk Indonesia ini harus yang terbaik. Begitu loh dimata kami," pungkasnya.
Info Haji 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu