Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Asal Tidak Memberatkan! DPRD Kota Bekasi Setuju Seragam Sekolah Bercorak Adat

Laporan: Nazila Nur
Rabu, 08 Mei 2024 | 14:06 WIB
Share:
Ilustrasi pakaian adat seragam sekolah. (Foto: Repro)
Ilustrasi pakaian adat seragam sekolah. (Foto: Repro)

RAJAMEDIA.CO - Kota Bekasi - Penggunaan seragam sekolah yang dikombinasikan dengan pakaian adat dan budaya banyak dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, tak terkecuali di Kota Bekasi.

Selain untuk melestarikan budaya daerah, seragam sekolah yang dikolaborasikan dengan pakaian adat diklaim sebai langkah konkret menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal di tengah gempuran globalisasi dan digitalisasi.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Daradjat Kardono menyatakan, pihaknya setuju-setuju saja perubahan tentang aturan seragam sekolah yang berkolaborasi dengan pakaian adat dan budaya itu.

Namun, Darajat menggarisbawahi kalau persetujuan itu boleh dilakukan dengan satu syarat yang wajib dipatuhi yakni, tidak membebani orang tua siswa.

"Selama tidak membebani masyarakat atau orang tua siswa, saya setuju. Apalagi menggunakan baju adat,” terang Darajat kepada awak media beberapa waktu lalu.

Dikatakan Darajat, tujuan dari penggunaan baju adat ini bagus untuk mengenalkan adat dan budaya kepada generasi muda penerus bangsa.

Langkah ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk melestarikan budaya lokal di tengah banyaknya budaya negara lain yang masuk.

Harapanya, kata Darajat, jangan sampai siswa atau generasi penerus justru latah dan ikut-ikutan adat dan budaya negara lain.

Sealiknya, Daradjat tidak setuju apabila baju adat budaya yang menjadi seragam itu harus menyewa. Ia merasa, itu sudah melenceng dari tujuan awal kebijakan ini dibuat dan terkesan memberatkan orang tua siswa.

"Kita akan lihat konteksnya, seperti apa. Kalau baju adat budaya harus nyewa, saya tidak setuju,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan agar penerapan baju adat tidak berlebihan dengan aturan yang sesimpel dan sesederhana mungkin, namun tetap mengedepankan ciri khas lokal.

Hal itu, kata Darajat, bertujuan agar masyarakat tidak terbebani dengan biaya membeli baju adat yang mahal.

"Kalau menyewa, saya keberatan, karena akan menyusahkan orang. Untuk baju formal sekolah kalau bisa tidak diubah, sesuai seperti saat ini saja. Kalau adat saya setuju tapi yang simpel dan sederhana saja,” pungkasnya.

Diketahui, beredar informasi viral yang menyebutkan bahwa Kemendikbudristek mengeluarkan aturan baru tentang seragam sekolah dari SD hingga SMA, termasuk mewajibkan penggunaan pakaian budaya dan adat.

Kemendikbudristek sendiri telah membantah informasi tersebut. Disebutkan, aturan seragam sekolah masih mengacu pada Permendikbudristek No. 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar hingga Menengah.rajamedia

Komentar: