27 Mahasiswa Kader Ulama Muhammadiyah Diberangkatkan Ke Libya, Adi Hidayat: Jaga Persyarikatan
Raja Media (RM), Jakarta - 27 kader ulama Muhammadiyah terpilih penerima beasiswa pendidikan S-1 di Universitas Al-Asmarya Libya akan dididik dengan kurikulum khusus dengan para ulama otoritatif.
Demikian disampaikan ulama muda yang juga Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat mengutip laman Muhammadiyah.or.id.
"Para mahasiswa kader ulama penerima beasiswa ni merupakan hasil kerja sama antara PP Muhammadiyah dengan Quantum Akhyar Institute," ujar Adi Hidayat.
Menurut Adi Hidayat, para mahasiswa ini diproyeksikan menjadi ulama yang terkoneksi dengan kebutuhan Majelis Tarjih, Majelis Tabligh, dan Lembaga Dakwah Khusus Muhammadiyah.
Universitas Asmarya sendiri disebut Adi sebagai kampus terbagus di Libya dalam mencetak ulama dan ahli Alquran.
“Karena memang desain yang kami persiapkan dari awal dan kami komunikasikan dengan Muhammadiyah saat pra Muktamar di Solo, Muhammadiyah khusus di Majelis Tarjih dan Tabligh harus ada kader-kader yang semakin dinamis menghadapi tantangan di masa depan bukan sebagai alim ulama, tapi juga dai. Kami menginginkan kriteria ideal, alim dan dai,” ungkapnya mengutip Surat Al-Fussilat ayat 33 dan Surat Ali Imran ayat 110.
Adi Hidayat lantas berpesan kepada para kader bahwa mereka berada dalam misi keumatan.
Karena itu kata Adi Hidayat, aktivitas ini harus dijalankan dengan niat yang lurus, azzam, dan mujahadah yang kuat.
“Saya tegaskan mari anda berangkat tidak membawa nama pribadi. Ada nama Persyarikatan, ada juga nama Asia yang dibawa. Karena kalian adalah gelombang resmi pertama yang diterima,” kata Adi Hidayat.
“Alhamdulillah kuota pertama ananda, dan ini bukan sembarangan. Jaga nama baik Persyarikatan, jadi kalau mau malas-malas, nanti yang dillihat bukan antum pribadi, tapi yang mengutus. Saya tidak mengirim anda ke sana untuk jalan-jalan, saya mengirim anda jadi ulama,” tegasnya.
Terakhir, Adi Hidayat berpesan agar selama di Libya, para kader fokus menuntut ilmu dan menghindari terlibat dari aliran keagamaan yang tidak sesuai dengan manhaj ideologi Tarjih Muhammadiyah, termasuk kegiatan yang bersinggungan dengan hal-hal di luar studi.
“Jaga itu dan jadikan kebanggaan. Banggakan orang tua, dan Persyarikatan. Tapi niatkan untuk Allah supaya Allah menjaga kita,” demikian pesan Adi Hidayat.
Info Haji 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu