Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Wujudkan Ketahanan Pangan, Cak Imin Dorong Pemerintah Benahi Manajemen Stok Pangan

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 28 Desember 2022 | 20:18 WIB
Share:
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar/Net
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar/Net

Raja Media (RM), Parlemen -  Pemerintah didorong untuk segera membenahi manajemen stok pangan secara menyeluruh.

Manajemen stok pangan mutlak dibutuhkan agar ketahanan pangan Indonesia dapat terealisasi.

Dorongan itu disampaikan Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar dalam keterangan tertulisnya dikutip dari laman Parlemenyaria, Rabu (28/12).

“Manajemen stok pangan saat ini masih belum optimal, beras saja sebagai makanan paling pokok kita masih begitu manajemennya, apalagi produk lain seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah, daging,” ujar Muhaimin.

Cak Imin biasa disapa itu menyatakan, manajemen stok pangan yang buruk kerap menimbulkan ketidaksinkronan data kebutuhan importasi pangan antar Kementerian-Lembaga (K/L).

Hal tersebut terjadi karena aturan main pada masing-masing lembaga terkait importasi pangan.

"Yang terjadi selama ini hampir semua Kementerian dan Lembaga punya kebijakan sendiri-sendiri soal pangan, terutama terkait importasi. Kadang Kementerian 'A' bilang surplus pangan, Lembaga 'B' malah bilang perlu impor," ujarnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjelaskan lebih lanjut, manajemen stok pangan yang baik akan berimbas pada ketahanan pangan nasional.

Dengan begitu ketersediaan pangan yang cukup dan merata serta akses penduduk terhadap pangan yang mudah bisa terealisasi.

Selain itu, Gus Muhaimin sapaan akrab lainnya juga mendorong pemerintah untuk mengubah orientasi ketahanan pangan nasional.

Menurutnya orientasi ketahanan pangan harus bermuara pada dua hal: Pertama, jaminan ketersediaan pangan.

"Artinya kita tahu seberapa banyak stok pangan kita dengan data yang akurat. Kedua, akses masyarakat mendapatkan pangan harus mudah. Jadi meskipun surplus dan nggak perlu impor, tapi aksesnya sulit ya sama saja rakyat akan menjerit,” demikian disampaikan Muhaimin Iskandar.rajamedia

Komentar: