Seba Gède: Tradisi Sakral Orang Baduy yang Tak Pernah Lekang!

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Banten - Urang Kanekes Baduy menamakan Seba Baduy tahun 2025 sebagai Seba Gède (Seba Besar). Sebutan ini merujuk pada jumlah peserta yang membludak dan hasil panen yang melimpah.
Sebanyak 1.769 Urang Kanekes—terdiri dari Baduy Luar dan Baduy Dalam—turut serta, termasuk 69 orang dari Baduy Dalam. Sebanyak 145 di antaranya merupakan peserta yang baru pertama kali melaksanakan Seba.
Laksa dan Hasil Bumi: Amanat Leluhur, Bukan Upeti
Tahun ini, Seba Gède ditandai pula dengan dibawanya berbagai hasil bumi dan perkakas dapur, termasuk makanan khas Laksa. Semuanya akan diserahkan kepada Bapa Gède (Gubernur Banten) dalam prosesi Murwa Seba.

“Laksa dari hasil tani yang diolah, dibawa jalan kaki dan tidak boleh pakai kendaraan. Itu amanat leluhur,” ujar Jaro Oom, tokoh masyarakat Baduy.
Ritual Tertutup di Pancuran Mas untuk Peserta Baru
Peserta baru Seba wajib menjalani ritual khusus: mandi penyucian diri di Pancuran Mas (Tembong/Sempu, Serang).
“Ritual ini tertutup, hanya dilakukan oleh Urang Kanekes yang pertama kali ikut Seba,” ungkap Lukman, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
Andra Soni: Seba Bukan Tontonan, Tapi Tuntunan
Gubernur Banten Andra Soni menekankan, Seba Baduy bukan sekadar acara budaya biasa.
“Ini bukan tontonan, ini tuntunan,” tegasnya.
Ia memuji pesan ekologis dan spiritual yang dibawa Urang Kanekes.
“Mereka datang membawa pesan tentang alam, harmoni, dan persaudaraan,” tambahnya.
Seni Budaya Banten Gemakan Seba Gède
Alun-alun Barat Kota Serang menjadi pusat kegiatan Seba Gède. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten menggelar pameran Warisan Budaya Takbenda (WBTb), pertunjukan kesenian daerah, serta diskusi budaya bersama para tokoh adat dan akademisi.
Seba Baduy tahun ini juga menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.
Menuju Seba yang Lebih Meriah dan Mendunia
Ke depan, Gubernur Andra Soni berkomitmen mempersiapkan Seba Baduy secara lebih maksimal.
“Publikasinya harus lebih besar, literasinya lebih kuat. Agar masyarakat luas tahu, Baduy adalah warisan yang patut dijaga dan dibanggakan,” tuturnya.
Ritual inti Seba digelar di Gedung Negara Provinsi Banten, Sabtu malam (3/5/2025) pukul 19.00 WIB. Harapannya, tradisi ini terus lestari, menjadi modal budaya Banten menuju masa depan yang berakar kuat di warisan leluhur.
Gaya Hidup | 5 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Politik | 3 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Info Haji | 1 hari yang lalu