Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

SBY Nilai Strategi Pemerintah Hadapi Tarif Dagang AS Sudah Tepat

Laporan: Zaki
Rabu, 09 April 2025 | 20:45 WIB
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. - Foto: Repro -
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. - Foto: Repro -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta — Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menilai langkah-langkah pemerintah dalam merespons kenaikan tarif impor sebesar 32 persen dari Amerika Serikat merupakan kebijakan yang tepat.

 

Pernyataan itu disampaikannya melalui akun resmi X (Twitter), dikutip Selasa (9/4/2025).


Menurut SBY, sikap Presiden Prabowo Subianto yang memilih jalur negosiasi dibandingkan retaliasi (tindakan balasan) patut diapresiasi. Ia menyebut pendekatan tersebut sebagai strategi “dual track”.


"Strategi Presiden Prabowo, saya sebut dual track strategy, yaitu melakukan komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan secara simultan mengirimkan tim negosiasi yang kuat ke Washington DC juga tepat," tulis SBY.


SBY menambahkan, pendekatan ini penting karena ASEAN telah menjadi komunitas ekonomi yang solid, yang dapat dijadikan landasan untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah tantangan perdagangan global yang semakin kompleks.


Peran Moneter dan Fiskal Jaga Stabilitas Ekonomi


SBY juga mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh otoritas moneter dan fiskal dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta pasar saham. Menurutnya, intervensi ini penting agar tidak terjadi gejolak berlebihan yang dapat mengguncang perekonomian nasional.


"Sebab kalau diserahkan kepada mekanisme pasar semata, di tengah gonjang-ganjing pasar saham dan mata uang, bisa jadi nilai saham dan rupiah kita diganjar secara berlebihan," ujarnya.


Ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman pahit dari krisis keuangan masa lalu, sehingga perlu kewaspadaan dan kerja sama antarlembaga untuk menghindari dampak buruk terhadap sektor riil dan masyarakat luas.


Dua Pesan Penting: Hindari Krisis, Perkuat Ketahanan


SBY mengingatkan pemerintah untuk terus berupaya mencegah krisis ekonomi, sekaligus membangun ketahanan ekonomi nasional yang lebih kuat. Ia percaya bahwa perang dagang global berpotensi berlangsung lama, dan Indonesia harus siap menghadapi dampaknya.


"Kita harus mampu mencegah terjadinya krisis ekonomi di Indonesia (sekecil apa pun). Dan, kedua, kita harus membuat ekonomi kita makin berketahanan di masa depan," katanya.


Ia juga mendukung langkah pemerintah memperkuat daya saing, memperluas lapangan kerja, dan menjaga kesehatan fiskal. Baginya, langkah-langkah ini merupakan pondasi penting menuju ekonomi nasional yang tangguh dan berdaya saing tinggi.


"Kita harus bergerak cepat, namun harus bisa berlari jauh. Insya Allah, tantangan berat ini akan menjadi peluang baik bagi masa depan ekonomi kita," tutup SBY.rajamedia

Komentar: