Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Rusak Citra Presiden! Aktivis 98 Banten Desak Prabowo Pecat Fadli Zon

Laporan: Firman
Rabu, 25 Juni 2025 | 16:29 WIB
Aktivis 98 Banten mendesak Presiden Prabowo Subianto memecat Fadli Zon dari jabatannya sebagai mentei budaya, karena penyataan asbun soal tragedi 98 terkait pemerkoasaan. - Foto: Yos/RMN -
Aktivis 98 Banten mendesak Presiden Prabowo Subianto memecat Fadli Zon dari jabatannya sebagai mentei budaya, karena penyataan asbun soal tragedi 98 terkait pemerkoasaan. - Foto: Yos/RMN -

RAJAMEDIA.CO - Tangerang, Polkam – Forum Lintas Generasi Aktivis 98 Banten mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera memecat Fadli Zon dari jabatannya sebagai Menteri Kebudayaan Republik Indonesia. 

 

Desakan ini muncul menyusul pernyataan Fadli Zon yang menyebut bahwa pemerkosaan massal dalam Tragedi Mei 1998 hanyalah "rumor tanpa bukti".
 

Pernyataan kontroversial tersebut dinilai sebagai bentuk pemalsuan sejarah kelam bangsa dan telah membangkitkan kemarahan publik, khususnya para penyintas, keluarga korban, serta kelompok pejuang demokrasi.
 

"Menteri Model Asbun Bikin Rusak Citra Presiden"
 

Dalam konferensi pers yang digelar di sebuah kafe di kawasan Sitanala, Kota Tangerang, Rabu (25/6/2025), Aktivis 98 Banten menyampaikan sikap tegas mereka.
 

“Menteri model asbun begini bikin rusak citra Presiden. Terkesan presiden asal-asalan pilih menteri,” ujar Rahmat Sanjaya, tokoh Aktivis 98 Banten.
 

Menurutnya, Fadli Zon telah menyulut kegaduhan politik nasional, yang berpotensi mengganggu stabilitas kerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Bahkan lebih dari itu, pernyataan Fadli mengungkit luka lama yang belum sembuh.
 

"BJ Habibie Saja Akui, Kok Fadli Mau Membantah?"
 

Rahmat mengingatkan bahwa Tragedi Pemerkosaan Massal Mei 1998 telah diakui negara, dan menjadi dasar keluarnya Keppres No. 181 Tahun 1998 yang melahirkan Komnas Perempuan, atas prakarsa langsung Presiden ke-3 BJ Habibie.
 

“Memutarbalikkan fakta sejarah itu termasuk kategori kejahatan,” tegas Rahmat.
“Fadli Zon sebaiknya mengundurkan diri, atau kami akan terus desak pemecatannya lewat aksi-aksi massa.”
 

Tuduhan Misi Orde Baru dan Balas Jasa Politik
 

Lebih jauh, Rahmat menduga ada agenda tersembunyi di balik pernyataan Fadli Zon. Ia menuding Fadli sedang menjalankan misi untuk menghapus jejak sejarah kekejaman Orde Baru, di mana ia disebut sebagai bagian dari lingkaran kekuasaan Presiden Soeharto.
 

“Fadli Zon itu bukan pejuang reformasi. Dia penikmat demokrasi, bukan petarungnya. Mei 98 bukan cuma sejarah, itu perjuangan berdarah-darah!” ungkapnya.
 

"Pernyataan Itu Lukai Keluarga Korban dan Rakyat Indonesia"
 

Forum Aktivis 98 Banten menilai, pernyataan Fadli Zon bukan hanya keliru, tetapi secara moral telah mencederai rasa keadilan masyarakat. Mereka menuntut agar negara tidak membiarkan sejarah dilucuti oleh narasi politik pembela masa lalu.
 

“Seharusnya dia ungkap siapa pelakunya, bukan malah membantah peristiwa yang sudah jadi luka kolektif bangsa,” tandas Rahmat.rajamedia

Komentar: