Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ratusan Nyawa Melayang Di Kanjuruhan Malang, DPP LIRA: Presiden Harus Sampaikan Hari Berkabung Nasional

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 02 Oktober 2022 | 17:05 WIB
Presiden LIRA, Andi Syafrani/Ist
Presiden LIRA, Andi Syafrani/Ist

Raja Media (RM), Sepakbola - LIRA sangat berduka dengan tragedi yang merenggut nyawa para supporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang tadi malam.  

Jumlah nyawa rakyat sebanyak hampir 200 orang bukanlah jumlah yang sedikit untuk jadi korban pertandingan sepak bola.

Begitu kutipan pernyataan sikap DPP LIRA, Minggu (2/10).

"Peristiwa di Kanjuruhan Malang akan jadi peristiwa berdarah terbesar kedua di dunia dalam lingkup kejadian pertandingan bola," ungkap Presiden LIRA Andi Syafrani.

Menurut Andi, satu nyawa saja sangat penting artinya bagi kehidupan, apalagi jumlah sebanyak ini.  

"Makanya sudah sepantasnya Presiden Indonesia menyampaikan hari ini sebagai hari berkabung nasional baik dengan menegakkan bendera setengah tiang atau tidak sebagai bentuk simpati dan empati bagi korban dan keluarganya," saran Andi.

LIRA, kata Andi, meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk tidak menyebarkan berita, konten, gambar, video dan apapun terkait peristiwa yang hanya akan menambah kesedihan dan kedukaan.  

"Marilah kita bersama berdoa dan bertakziah terhadap keluarga korban, khususnya bagi relawan dan pengurus LIRA di wilayah Malang dan Jawa Timur," ujar dosen UIN Jakarta itu.

Peristiwa di Kanjuruhan Malang, kata Andi harus diusut dengan serius oleh tim independen untuk memastikan temuan fakta yang benar, jujur, dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Jika ditemukan adanya kesalahan dalam terjadinya peristiwa tersebut, maka pihak-pihak yang diduga bertanggung jawab harus diberikan hukuman," ujarnya.

"Untuk saat ini, seluruh pihak yang memiliki tanggung jawab harus dihentikan dulu aktivitasnya agar bisa diselidiki dengan objektif," sambung Andi.
 
 Selanjutnya, kata Andi, jika diduga ada pelanggaran HAM yang serius, maka seluruh institusi negara yang berwenang dan juga lembaga lainnya yang independen diharapkan segera melakukan tindakan sesuai hukum untuk memastikan adanya dugaan pelanggaran ini.

"Ini adalah momen evaluasi nasional terkait tata kelola pertandingan olahraga, tidak hanya sepakbola di negeri ini," kata Andi.  

"Seluruh pihak terkait tata kelola ini diharapkan dapat membuat langkah kebijakan yang lebih baik ke depan dengan pendekatan nol korban nyawa dalam setiap pertandingan yang melibatkan massa," sambungnya.
 
Lebih lanjut, LIRA menyoroti Protap pengamanan kepolisian. Protap kata Andi pun harus dievaluasi ulang dengan pendekatan yang sama.  

"Jika diperlukan, copot jabatan semua pemegang otoritas terkait akibat peristiwa ini sebagai bentuk pertanggungjawaban publik," demikian Andi Syafrani.rajamedia

Komentar: