Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Piring Kembar

Oleh: Dahlan Iskan
Minggu, 09 Februari 2025 | 06:47 WIB
Ilustrasi dualisme PWI dan HPN 2025--
Ilustrasi dualisme PWI dan HPN 2025--

RAJAMEDIA.CO -  Disway - Baru kali ini, hari ini, ada HPN kembar: satu di Kalsel, satunya lagi di Riau.

 

Pejabat pemerintah pun sulit: mau hadir yang di mana. Akhirnya menjadi gampang: tidak perlu ada yang dihadiri. Padahal sudah jadi tradisi --sejak zaman Pak Harto-- presiden hadir di setiap Hari Pers Nasional (HPN) tanggal 9 Februari.


HPN memang identik dengan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). Maka ketika PWI-nya pecah, HPN-nya juga kembar. Kebetulan tanggal yang dipilih sebagai Hari Pers Nasional adalah tanggal lahirnya PWI.


Bukan soal PWI-sentris, melainkan lahirnya PWI itu sebagai simbol perjuangan bangsa melawan Belanda di bidang pers. Maka sangat memalukan bahwa perpecahan juga melanda PWI.


Salah satu tokoh sentral PWI sepuluh tahun terakhir adalah nama ini: Ilham Bintang. Ia tokoh PWI sejak di PWI Jakarta. Ia pemilik media Check&Recheck.


Karena Ilham tidak mendukung Henry Ch Bangun (berdarah Karo) maka Henry kalah di pemilhan ketua umum. Waktu itu Ilham mendukung Atal Depari (juga berdarah Karo).


Di pemilihan lima tahun kemudian, Atal kalah dari Henry karena Ilham balik mendukung Henry.


Di saat Henry jadi ketua umum Ilham tidak lagi mendukung Atal maupun Henry. Ilham kini mendukung Zulmansyah Sekedang, tokoh PWI Riau yang kabarnya juga masih berdarah Karo. Jadilah Zulmansyah ketua umum PWI hasil kongres luar biasa PWI tahun lalu.


Sebaliknya Henry masih merasa menjadi ketua umum yang sah. Jadilah PWI kembar. Pecah.


Kantor pusat PWI di Gedung Pers Jalan Kebun Sirih Jakarta disegel oleh pemiliknya: Dewan Pers. Kursi keanggotaan PWI di Dewan Pers dikosongkan. PWI kehilangan banyak hal.


Tentu PWI kembar juga menjalar ke provinsi-provinsi. Belum ke semuanya tapi sudah mulai terasa.


Saya tidak tahu HPN yang mana yang lebih meriah. Saya hadir di HPN yang di Banjarmasin karena diminta jadi pembicara seminar masa depan media di sana.


Saya lihat ada gerak jalan, ada penganugerahan piala Adinegoro, dan jamuan makan malam di rumah dinas Gubernur Kalsel Muhidin.


Seorang menteri yang dekat dengan Presiden Prabowo hadir di Kalsel: Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Di acara jamuan makan malam di rumah dinas gubernur, Fadli memberi sambutan yang  banyak mendapat tepuk tangan.

Fadli Zon saat hadir di HPN Kalimantan Selatan.--


Yang memenangkan hadiah Adinegoro tahun ini wartawan dari media online Kumparan. Namanya: Erandhi Hutomo Saputra. Wartawan muda. Hebat.


Saya bertemu Erandhi di lobi hotel. Ternyata Erandhi yang juga yang memenangkan Hadiah Adinegoro tahun lalu.


Tulisan Erandhi yang dinilai sebagai karya jurnalisme terbaik tahun ini bicara soal PIK2. Yakni hasil investigasinya mengenai proyek real estate di Tangerang utara itu.


Saya sudah membaca tulisan Erandhi: bagaimana petani dan petambak di sana "kalah" melawan investor.


Tulisan itu terbit di Kumparan bulan Juli tahun lalu. Jauh sebelum heboh PSN PIK2 belakangan ini.


Erandhi tidak peduli dengan perpecahan ini. Ia anggap ini urusan para elite PWI.


Perpecahan ini kelihatannya akan lama. Belum ada titik terang seperti yang mudah  terjadi di Kadin Indonesia.


Kian lama perpecahan ini hanya akan membuat PWI kian tidak relevan dengan zaman. Toh dengan atau tanpa PWI media akan terus berjalan.


Di tengah perpecahan PWI itu jangan lupa: hari ini Disway harusnya juga berulang tahun. Ke- 7? Apakah itu juga berarti saya sudah menulis setiap hari tanpa absen selama tujuh tahun?


Saya pilih tanggal lahir 17 Agustus dengan maksud yang Anda sudah tahu. Pun pilih tanggal kelahiran Disway 9 Februari agar bersamaan dengan HPN. Tidak menyangka kalau akhirnya ada perpecahan di HPN.


Yang jelas ini bukan perpecahan akibat aliran ideologi pers seperti di zaman BM Diah vs Rosihan Anwar di masa lalu. Juga bukan akibat perbedaan sikap mau kritis atau mau pro pemerintah.


Ini perpecahan seperti piring pecah karena ada yang rebutan piring di atas meja.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Foto: Disway
Sesal Kabur
Jumat, 21 Februari 2025
Dahlan Iskan umroh bersama istri Nafsiah Sabri (dua dari kanan) serta rombongan Inul Daratista (paling kanan).- Disway-
Juara Inul
Kamis, 20 Februari 2025
Disway: Madinah Kabur
Madinah Kabur
Rabu, 19 Februari 2025
--
Kerambol Madinah
Selasa, 18 Februari 2025
Presiden Prabowo dalam pidatonya pada HUT ke-17 Gerindra- Foto:  akun instagram @prabowo]
Gosip N.d.a.s
Senin, 17 Februari 2025
Kemeriahan perayaan Cap Go Meh di Bogor, Jumat 14 Februari 2025.-jabarprov-jabarprov
Jaipong Gembyung
Minggu, 16 Februari 2025